apakabar.co.id, JAKARTA – Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, Intel, bersiap menghadirkan prosesor untuk mobil yang dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intelligence).
Prosesor atau chipset mobil buatan Intel akan bersaing dengan para kompetitor seperti Qualcomm dan Nvidia dalam industri semikonduktor yang menggerakkan otak kendaraan.
Mengutip Reuters, Senin (11/3), Intel berencana mengakuisisi Silicon Mobility, perusahaan start up Prancis yang merancang teknologi dan perangkat lunak pada sistem chip.
Perangkat chip tersebut, berfungsi untuk mengendalikan motor kendaraan listrik dan sistem pengisian dayanya.
Lebih lanjut, chipset mobil Intel dengan teknologi AI secara perdana akan digunakan pada merek mobil Cina, Zeekr.
Sistem AI pada chipset Intel, diklaim dapat menciptakan pengalaman yang lebih baik di dalam kendaraan.
“Misalnya kemampuan asisten suara AI dan konferensi video. Chip ini juga dibuat untuk memenuhi persyaratan ketahanan dan kinerja kendaraan,” ujar Kepala Bisnis Otomotif Intel, Jack Weast dalam pameran teknologi CES di Las Vegas, Amerika Serikat.
Dalam sisi bisnis, sebenarnya Intel telah memasok chip pada sistem hiburan atau infotainment untuk 50 juta.
Namun produk chip Intel kalah saing oleh Nvidia dan Qualcomm di pasar semikonduktor.
Alasannya industri kendaraan masa depan membutuhkan teknologi mengemudi otomatis, sistem perangkat lunak yang dapat diperbarui, dan hingga adanya kesalahan yang membuat tampilan layar head unit di dasbor menjadi rumit.
“Intel telah melakukan pekerjaan yang sangat buruk dalam mengkomunikasikan kesuksesan kami di bidang otomotif. Jadi kami akan mengubahnya,” kata Weast.

Kini Intel akan mencoba memisahkan diri dari pesaingnya dengan chip yang dapat digunakan di seluruh lini produk pabrikan kendaraan. Mulai dari kendaraan dengan harga terendah hingga premium.
Sementara pesaingnya, Nvidia telah beraliansi dengan MediaTek untuk menawarkan produk chip dengan biaya lebih murah.
MediaTek kini menjadi pemimpin dalam memasok teknologi untuk tampilan infotainment berbasis Android untuk kendaraan dengan harga lebih murah.
Hal tersebut didukung pasar kendaraan listrik Cina yang berkembang pesat.
Selain itu produsen mobil Cina tengah berlomba untuk menawarkan sistem infotainment canggih dan fitur pengemudian otomatis.
Maka dari itu, Intel mengambil langkah berbeda soal teknologi mengemudi otomatis.
Intel tidak akan mewajibkan pembuat mobil untuk menggunakan chip super canggih.
Namun produsen mobil dapat meminta Intel untuk mengaktifkan fungsi tertentu ke dalam sistem chip. Sehingga biaya produksinya akan lebih ekonomis.