apakabar.co.id, JAKARTA – Pemerintah kembali membuat terobosan besar dalam dunia olahraga nasional. Untuk pertama kalinya, para mantan atlet Indonesia mendapat kesempatan kuliah gratis jenjang Strata-2 (S2) melalui program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Program ini resmi diluncurkan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo di Media Center Kemenpora, Rabu (9/7).
Dito menyampaikan ini adalah bagian dari strategi memperkuat kesejahteraan insan olahraga pasca karier.
Ia juga menyebut bahwa beasiswa ini adalah bentuk penghargaan negara terhadap perjuangan para atlet yang telah mengharumkan nama bangsa.
Tidak hanya untuk atlet aktif, tetapi dikhususkan bagi mereka yang telah pensiun dari dunia kompetisi.
“Ini bukan sekadar beasiswa, tapi bekal untuk hidup kedua para atlet. Kami ingin mereka tetap produktif, berkontribusi, dan menjadi pemimpin masa depan di bidang olahraga maupun sektor lainnya,” tegas Dito.
Program ini memungkinkan mantan atlet menempuh pendidikan di universitas-universitas terbaik dunia, baik di dalam maupun luar negeri.
Fokus studi yang disarankan mencakup sport science, manajemen olahraga, pendidikan, hingga kebijakan publik — bidang-bidang strategis yang sangat dibutuhkan dalam ekosistem olahraga modern.
Peluncuran beasiswa LPDP khusus atlet ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dalam memikirkan masa depan jangka panjang pahlawan olahraga Indonesia.
“Kami tidak ingin ada lagi kisah atlet yang terabaikan setelah pensiun. Negara hadir untuk memastikan transisi hidup mereka berlangsung mulus dan bermartabat,” ujar Dito.
Tak berhenti di jenjang S2, Dito juga membeberkan bahwa Kemenpora saat ini sedang merumuskan skema beasiswa S1 khusus atlet muda bersama Kemendikbudristek.
Program ini diharapkan menjadi pintu masuk para atlet sejak usia dini untuk menyeimbangkan prestasi olahraga dengan pendidikan formal.
Selain itu, Kemenpora juga tengah menyusun peta jalan jangka panjang pendidikan olahraga nasional.
Salah satu fokusnya adalah mendorong kembali keberadaan sekolah-sekolah olahraga di berbagai daerah, yang menjadi fondasi pembentukan atlet unggul sejak usia sekolah.
“Kami ingin mencetak generasi atlet yang tidak hanya kuat di lapangan, tetapi juga cerdas, berkarakter, dan siap menjadi pemimpin,” tambahnya.
Langkah ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk mantan atlet, pelatih, dan akademisi.
Banyak yang menilai program ini sebagai jawaban atas keresahan lama: kurangnya perhatian terhadap nasib atlet pasca pensiun.
Kini, mereka memiliki kesempatan mengubah arah hidup, dari juara lapangan menjadi pakar, pendidik, bahkan pengambil kebijakan di masa depan.
Dengan hadirnya beasiswa LPDP khusus S2 bagi mantan atlet, pemerintah mengirim sinyal kuat: prestasi bukanlah satu-satunya tujuan.
Yang lebih penting adalah memastikan para pahlawan olahraga memiliki masa depan cerah dan bermartabat. Karena di balik setiap medali, ada manusia yang layak mendapat kesempatan kedua yang lebih baik.