apakabar.co.id, JAKARTA – Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menerangkan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih perlu membuat lini bisnis baru agar dapat memberikan dampak ekonomi yang lebih maksimal dengan menciptakan lapangan kerja baru.
Wijayanto memaparkan bila Kopdes Merah Putih mengambil alih bisnis eksisting, dampak pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja akan minimal atau menimbulkan inefisiensi.
“Perputaran uang memang akan terjadi, tetapi jika bisnis kopdes tidak berkembang, perputaran uang tersebut akan berakhir dan meninggalkan kredit macet,” ujarnya di Jakarta dikutip Selasa (22/7).
Baca juga: Celios Ingatkan Kopdes Jaga Kualitas Portofolio dan Likuiditas
Selain memastikan kopdes mengisi lini bisnis baru, rencana bisnis kopdes juga harus dijaga agar jelas dan terukur.
Kemudian pemberian kredit oleh bank Himbara pun perlu memperhatikan kelayakan bisnis tersebut. Termasuk unsur politis harus dihindari dalam rencana bisnis kopdes.
Di samping itu, Wijayanto berpendapat pelaksanaan kopdes merah putih perlu melakukan piloting, misalnya dengan fokus pada 100-1.000 kopdes sebagai percontohan.
Baca juga: CORE: Keuangan Kopdes Merah Putih Harus Transparan
Dengan begitu, pemerintah bisa mengevaluasi aspek yang perlu diperbaiki dari kopdes merah putih, sehingga diperoleh model kopdes yang tepat sebelum dilipatgandakan secara masif.
“Kopdes adalah program besar yang mahal dan berisiko, sehingga pemerintah perlu test the water dengan melakukan piloting,” jelasnya.