News  

Tragis, Dua Balita Tewas Ditangan Ayahnya Sendiri di Samarinda 

Petugas kepolisian dari Polresta Samarinda memasang garis polisi di lokasi tragedi pembunuhan dua balita oleh ayah kandungnya di Jalan Rimbawan 1, Gang Bakhrie 1, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Jumat (25/7) malam. Foto: Antara

apakabar.co.id, JAKARTA – Suasana duka menyelimuti kawasan Jalan Rimbawan 1, Gang Bakhrie 1, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sungai Kunjang, Samarinda, Jumat (25/7) petang.

Dua Balita laki-laki ditemukan tak bernyawa di dalam rumah mereka sendiri. Yang lebih memilukan, keduanya diduga tewas di tangan ayah kandung mereka sendiri, W (24). Tragedi ini sontak membuat warga setempat terpukul dan haru.

Yang lebih memilukan, seorang perempuan lansia—nenek buyut pelaku—juga ditemukan di rumah itu dengan tubuh penuh luka lebam akibat penganiayaan.

Suasana duka dan muram tak bisa disembunyikan dari wajah warga sekitar yang menjadi saksi pertama tragedi ini.

Kapolsek Sungai Kunjang, AKP Yohanes Bonar Adiguna, menyampaikan bahwa pelaku sudah diamankan beberapa saat setelah kejadian. Namun polisi belum bisa memeriksa secara menyeluruh karena kondisi psikologis pelaku masih labil.

“Proses pemeriksaan mendalam terhadap W belum dapat dilakukan karena kondisi kejiwaannya yang belum stabil,” kata Yohanes saat dikonfirmasi, Sabtu (26/7).

Kejadian tragis ini terungkap berkat kepekaan warga sekitar. Mereka curiga dengan suara-suara mencurigakan dari dalam rumah dan memutuskan untuk memeriksa.

Saat itulah mereka menemukan dua anak laki-laki berusia lima dan dua tahun telah tak bernyawa, dan sang nenek tergeletak dengan luka di sekujur tubuhnya.

Tim Inafis Polresta Samarinda bersama Unit Reskrim Polsek Sungai Kunjang langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Setiap sudut rumah diperiksa. Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk sehelai kain sarung yang diduga digunakan untuk menghabisi nyawa kedua anak itu.

Beberapa benda lain di lokasi juga turut dibawa guna diperiksa lebih lanjut sebagai petunjuk tambahan. “Terkait korban, dua anak sudah dibawa ke rumah sakit umum. Korban lansia dirawat di RS Hermina. Kami juga mengajukan permintaan autopsi terhadap kedua jenazah,” ujar Yohanes.

Dugaan awal polisi mengarah pada kemungkinan pelaku dalam pengaruh zat terlarang. Namun hal ini masih dalam penyelidikan.

Sejumlah saksi, termasuk istri dan ibu kandung pelaku, telah dimintai keterangan. Dari pengakuan awal, W disebut sempat menunjukkan perilaku tidak wajar beberapa hari sebelum kejadian, tetapi keluarganya tak pernah menyangka akan berujung pada pembunuhan.

“Beberapa saksi sudah kami periksa. Istri dan ibu pelaku cukup kooperatif. Nanti kami sampaikan perkembangan lebih lanjut,” kata Yohanes.

Tragedi ini tak hanya menyisakan duka mendalam bagi keluarga, tapi juga menyentak kesadaran warga Samarinda akan pentingnya saling peduli terhadap lingkungan sekitar. Terlambat sedikit saja, mungkin nyawa masih bisa diselamatkan.

 

8 kali dilihat, 8 kunjungan hari ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *