1446
1446

Insiden Tewasnya Warga Saat Kunker di Sumatera Utara, Presiden Prihatin dan Berempati

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana. Foto: ANTARA

apakabar.co.id, JAKARTA – Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyampaikan rasa keprihatian dan empati mendalam dari Presiden RI Joko Widodo atas insiden yang terjadi di Labuhanbatu. Insiden itu bertepatan dengan kunjungan kerja presiden di Sumatera Utara.

“Terkait dengan kejadian saat kunjungan kerja presiden ke Labuhanbatu perlu disampaikan beberapa hal berikut. Presiden turut prihatin dan berempati atas insiden yang terjadi,” kata Ari dalam pesan singkat di Jakarta, Selasa (19/3).

Salah satu insiden tersebut adalah wafatnya Marhan Harahap yang saat itu hendak masuk ke Masjid Agung Rantauprapat untuk menunaikan Salat Jumat. Saat hendak masuk, Marhan diarahkan oleh petugas yang berjaga karena masjid sudah dipenuhi masyarakat yang antusias ingin menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo.

Marhan sempat terjatuh, kemudian dibawa ke rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis. Namun Nahas, Marhan mengembuskan napas terakhirnya.

“Presiden menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas meninggalnya Bapak Marhan Harahap,” papar Ari.

Di setiap kunjungan kerja, ungkap Ari, presiden selalu terbuka untuk berinteraksi, berkomunikasi, dan mendengarkan langsung aspirasi dari masyarakat. Presiden bahkan selalu menekankan agar pasukan pengamanan presiden (Paspampres) dan aparat pengamanan wilayah bertindak humanis.

Presiden juga meminta agar aspirasi yang disampaikan masyarakat segera direspons dan ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya untuk dicarikan solusi yang konkret.

Secara terpisah Asintel Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Kolonel Kav. Herman Taryaman menyampaikan turut berbelasungkawa atas meninggalnya Marhan Harahap. Herman menyampaikan informasi bahwa bukan anggota Paspampres yang menghalangi Marhan saat hendak menuju Masjid Agung Rantauprapat.

“Tidak benar adanya, informasi yang menyebut bahwa Bapak Marhan meninggal dunia disebabkan karena saat menuju Masjid Agung Rantau Prapat Labuhan Batu dihalang-halangi anggota Paspampres,” kata Herman.

Seperti yang terlihat dalam video di media sosial, kata Herman, bahwa yang menghalangi Marhan menuju Masjid Agung Rantauprapat di Labuhanbatu adalah seorang perempuan. Adapun Paspampres yang bertugas saat itu, tidak ada prajurit perempuan.

“Saat itu yang bertugas semuanya prajurit Paspampres laki-laki,” tutur Herman.

Herman menjelaskan anggota Paspampres bertugas di Ring 1 pengamanan melekat dengan objek VVIP, yakni Presiden RI Joko Widodo.

“Kami turut prihatin dan berduka atas kejadian tersebut. Semoga menjadi pelajaran berharga agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi pada masa-masa mendatang di daerah lain,” ujarnya.

2,110 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *