apakabar.co.id, JAKARTA – Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan seluruh aparatur sipil negara (ASN), TNI, Polri, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN) untuk netral dalam pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Hal itu penting untuk menjaga pelaksanaan pemilu dapat berlangsung jujur dan adil. Dengan demikian, komitmen netralitas dan integritas aparatur negara perlu terus-menerus digaungkan dan dijaga bersama.
“Saya ingin tegaskan kembali bahwa ASN, TNI, Polri, termasuk BIN harus netral dan menjaga kedaulatan rakyat,” ujar Presiden dalam keterangannya di Gerbang Tol Limapuluh, Kabupaten Batubara, Sumatra Utara, pada Rabu (7/1).
Presiden juga meminta jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), baik di tingkat pusat maupun di daerah agar berlaku profesional dan menjaga integritas pemilu.
“KPU, Bawaslu, dan seluruh jajaran sampai ke daerah juga harus professional dan memastikan integritas pemilu supaya suara rakyat benar-benar berdaulat,” pintanya.
Presiden menambahkan, “Kita semua harus menjaga pemilu yang damai, jujur, dan adil, menghargai hasil pemilu, serta bersatu padu kembali untuk membangun Indonesia”.
Sepekan menjelang pencoblosan pada tanggal 14 Februari 2024, kepala negara mengajak seluruh rakyat untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) menggunakan hak pilihnya.
“Ya saya mengimbau, saya mengajak seluruh masyarakat agar menggunakan hak pilihnya. Datang ke TPS, dan memberikan suara sesuai pilihannya,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, presiden juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan ikut berkampanye meskipun hal itu diperbolehkan oleh undang-undang.
“Yang bilang siapa? Ini saya ingin menegaskan kembali pernyataan saya sebelumnya bahwa Presiden memang diperbolehkan undang-undang untuk kampanye dan juga sudah pernah saya tunjukkan bunyi aturannya,” paparnya.
Presiden kemudian menegaskan, “Tapi jika pertanyaannya apakah saya akan kampanye? Saya jawab: Tidak! Saya tidak akan berkampanye.”
