Istana Presiden Cipanas Menyala di Malam Lebaran!

Aksi tak biasa dilakukan sekelompok pemuda di depan istana kepresidenan Cipanas.

Sekelompok pemuda menyalakan flare di depan istana kepresidenan Cipanas. Foto: tangkapan layar/Instagram

apakabar.co.id, JAKARTA – Sekelompok pemuda merayakan malam lebaran dengan pawai bedug sambil menyalakan flare depan Istana Presiden, Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (9/4) malam.

Para pemuda tersebut menggunakan mobil dengan membawa bedug yang dipalangkan di tengah jalan sehingga membuat arus Cianjur-Puncak macet selama puluhan menit.

Aksi pawai bedug dengan menyalakan flare itupun viral di media sosial. Para pengendara yang merasa terganggu menggunggah video aksi pawai obor itu di media sosial.

Dalam video yang beredar di media sosial tampak ada beberapa mobil pikap dan angkot yang dijadikan kendaraan pengangkut bedug.

Salah satu pikap itupun dipalangkan di tengah jalan membuat arus lalulintas di depan Istana Kepresidenan Cipanas macet. Di tengah kemacetan itu beberapa pemuda menyalakan flare, sedangkan pemuda lainnya menabuh bedug.

“Kejadian tadi jam 21.30 WIB. Saya dengan suami selesai cari makan, tiba-tiba jalan macet. Awalnya macet biasa karena mobil paling depan malangin mobil depan istana terus sopirnya keluar nyalain flare. Nah ada beberapa orang juga yang nyalain,” ujar pemilik akun @Tr**y saat dihubungi melalui pesan Instagram, Selasa (9/4).

Menurut dia aksi pawai bedug dan flare itu terjadi selama 20 menit. Namun pihak kepolisian membubarkan aksi tersebut.

“Kurang lebih 20 menit, nyalakan flare dan kemacetan parah tersebut. Karena kan jalan jadi satu jalur. Baru normal lagi setelah polisi datang,” jelasnya.

Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan mengatakan sudah menempatkan petugas di berbagai wilayah Cianjur. Sehingga ganguan di malam takbir akan ditindak.

“Pastinya kita sudah menurunkan petugas untuk menjaga keamanan di malam takbir agar berjalan aman dan kondusif, mereka sudah diterjunkan da mengamankan,” tuturnya, Rabu (10/4) malam.

Aszhari mengungkapkan jajarannya mengantisipasi berbagai potensi kerawanan di malam takbir, seperti aksi gerombolan bermotor, konvoi bedug dan kecelakaan lalu lintas.

“Kami juga perintahkan jajaran Polsek melakukan penyekatan konvoi atau iring-iringan takbir keliling di wilayah masing-masing agar tidak masuk ke kota Cianjur,” ucapnya.

Menurutnya, penyekatan tersebut dilakukan untuk kenyamanan, dan keamanan serta mencegah terjadinya sesuatu hal yang tidak diinginkan.

“Kita tidak melarang adanya konvoi kendaraan pada malam takbir, namun untuk tidak memasuki wilayah dalam kota Cianjur,” ucapnya.

Sementara itu, Bupati Cianjur Herman Suherman sangat menyayangkan kejadian tersebut. Pasalnya Pemkab dan Forkopimda sudah mengimbau untuk tidak ada pawai bedug.

“Sangat disayangkan, apalagi menghalangi jalan, nyalakan flare, hingga telanjang dada di tengah jalan. Kami imbau kepada masyarakat tidak berkeliaran di jalan tapi menabuh bedug dan takbiran di masjid di lingkungan rumahnya,” pungkasnya.

95 kali dilihat, 3 kunjungan hari ini
Editor: Fahriadi Nur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *