apakabar.co.id, JAKARTA – Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI) mendukung kebijakan penghapusan kuota impor sapi hidup, terutama jenis sapi perah, untuk meningkatkan produksi susu nasional.
Ketua Umum APSPI, Agus Warsito menerangkan dukungan tersebut terkait dengan kondisi produksi susu dalam negeri yakni sebanyak 80 persen di antaranya merupakan susu impor.
“Cara mengatasinya gimana, ya mendatangkan sapi indukan itu sebanyak-banyaknya,” katanya di Jakarta, Kamis (26/6).
Baca juga: Pemerintah Berlakukan Penghapusan Kuota Impor Sapi Hidup
Meski begitu, Agus memberikan catatan kepada pemerintah agar turut membuat regulasi pendukung mengenai kemudahan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para peternak.
Agus menilai proses pengajuan KUR saat ini masih cenderung lambat. Meski semua persyaratan dan izin impor sapi dari Kementerian Pertanian sudah lengkap, pengajuan kredit atau pembiayaan di bank masih mandek empat hingga lima bulan tanpa persetujuan.
APSPI juga meminta agar pemerintah membedakan perlakuan antara sapi perah dan sapi potong terkait kebijakan impor tersebut.
Baca juga: DPR Dukung Pemerintah Kurangi Impor BBM dari Singapura
Untuk sapi potong, Agus menyarankan agar pemerintah lebih berhati-hati dan mempertimbangkan dampaknya terhadap harga daging serta keberlangsungan peternak sapi potong lokal.
“Karena sapi potong itu nanti akan berimbas sangat besar pada peternak sapi potong kita. Pasti harga daging akan turun, itu akan jadi masalah nanti bagi produsen para peternak sapi potong,” tutupnya.