Bank Indonesia Luncurkan QRIS untuk Bendi dan Becak Lampu di Solo

Bank Indonesia Luncurkan QRIS untuk Bendi dan Becak Lampu di Solo

Bank Indonesia (BI) Solo bersama Pemerintah Kota Surakarta, Dinas Perhubungan, dan BNI resmi meluncurkan layanan pembayaran QRIS untuk bendi dan becak lampu, Sabtu (13/9). Foto: istimewa

apakabar.co.id, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) Solo bersama Pemerintah Kota Surakarta, Dinas Perhubungan, dan BNI secara resmi meluncurkan on boarding QRIS untuk moda transportasi wisata bendi dan becak lampu di Kota Surakarta, Sabtu, (13/9).

Saat ini, terdapat sekitar 35 kusir bendi dan 15 pengayuh becak lampu yang telah menyediakan kanal pembayaran QRIS sebagai alternatif transaksi nontunai bagi para wisatawan dan masyarakat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat, mengatakan bahwa pihaknya ingin mendorong keunggulan Kota Surakarta melalui penggunaan alat-alat transportasi tradisional.

“Seperti yang disampaikan Pak Wali Kota, ini juga untuk melindungi mereka dari peredaran uang palsu. PR kita berikutnya adalah mengedukasi bapak-bapak pengayuh becak dan kusir bendi, bahwa saat QRIS di-scan, uang langsung masuk dan hartanya bertambah,” kata Dwiyanto ditemui usai penutupan, Serdadu BI.

Untuk memberikan edukasi kepada pengayuh becak becak dan bendi. Dwiyanto mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan kerjasama dengan perbankan.

“Kemudian kalau kita lihat data volume transaksinya. Ini lebih dari 5 juta transaksi. Itu posisi bulan Juni. Saya yakin di bulan Juli, Agustus lebih banyak lagi,” tandasnya.

Dilain pihak, Walikota Solo, Respati Ardi mengatakan bahwa hal ini dilakukan juga sebagai salah satu upaya untuk mendukung pariwisata di Kota Solo.

“Jadi kalau kita melihat menurut data yang masuk. Bahwa wisatawan di Solo ini ada wisatawan baru yang usianya itu di bawah 40 tahun banyak. Kemudian semua demand-nya permohonannya memang semua sudah menggunakan cashless,” ujar Respati.

Sehingga ditambahkannya, Kota Solo adaptif melihat wisatawan yang baru, yang sudah menggunakan Qris. Jadi tidak ada lagi pelaku-pelaku usaha, pedagang termasuk rekan-rekan penarik becak, rekan-rekan Bendi ketinggalan kalau enggak bisa mengikuti Qris.

“Ini solusi dari Bank Indonesia untuk membumikan QRIS, supaya bisa digunakan wisatawan yang datang. Bagi pelaku transportasi yang digital native-nya kurang, akan ada pendampingan khusus, bahkan customer service dari perbankan,” ungkapnya.

 

20 kali dilihat, 20 kunjungan hari ini
Editor: Raikhul Amar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *