apakabar.co.id, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengklaim beras saat ini sudah mulai memenuhi pasar ritel modern. Penyediaan beras tersebut berasal dari Bulog, PIBC hingga Food Station BUMD DKI Jakarta selama dua hari terakhir.
“Tolong dioptimalkan untuk diguyur ke pasar, baik pasar modern maupun pasar tradisional,” ujar Kepala Bapanas Arief Prasetyo, dikutip Kamis (15/2).
Penyediaan beras, kata Arief, dinilainya tidak sulit. Sebab, hingga hari ini stok beras Bulog mencapai 1,3 juta ton yang sudah disiapkan jauh hari. Karena itu, menurutnya Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) perlu ada.
Ia pun mengajak masyarakat luas untuk terus menerapkan belanja dengan bijak yang wajar dan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini penting agar pemerataan dapat terjadi di setiap elemen masyarakat.
“Yang perlu dijelaskan kepada masyarakat luas, kalau kita itu masak di rumah ya 5 kilogram (kg), 10 kg cukup ya. Tapi kalau belinya sampai 5-10 ton, itu pasti pedagang,” ujarnya.
Sedangkan di pasar ritel modern disediakan pembelian kemasan per 5 kilogram. Karena itu, setiap pembelian perlu dibatasi agar stok di toko tidak cepat habis.
“Teman-teman di ritel kan juga tidak mau stoknya kosong,” jelas Arief.
Karena itu, Arief mengimbau agar masyarakat perlu belanja seperlunya dan tak perlu khawatir kehabisan beras.
Sebab, berdasarkan perhitungannya sebulan secara umum masyarakat menghabiskan 2-3 kemasan. Karena itu, 2 kemasan menurutnya sudah mencukupi kebutuhan rumah tangga.
“Semua ini tujuannya untuk pemerataan. Jadi jangan dikatakan beras dibatasi 2 pack karena stok kurang,” tegasnya.
