apakabar.co.id, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk mendampingi UMKM mengekspor 15 ton biji kopi robusta asal Lampung dan Bengkulu ke Timur Tengah. Pengiriman tersebut merupakan hasil business matching di BSI International Expo 2025.
PT Rak Solusi Upp, UMKM binaan BSI, mampu meyakinkan pembeli dari Azerbaijan pada kegiatan business matching BSI International Expo 2025 untuk membeli kopi robusta asal Lampung dan Bengkulu jenis green beans senilai 2,3 juta dolar AS. Kopi dikirim dari Pelabuhan Panjang, Lampung, ke Oman.
Wakil Direktur Utama BSI Bob T Ananta mengatakan bahwa pihaknya terus berkomitmen untuk mendukung UMKM sebagai salah satu segmen yang menopang ekonomi rakyat.
“Kami membantu UMKM melalui pendampingan usaha, akses permodalan, maupun memfasilitasi bisnis dalam business matching yang dapat mempertemukan potensial buyers dari sejumlah negara,” kata Bob dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (9/7).
Baca juga: Perkuat UMKM, Menteri Maman Dorong Transformasi Digital
Langkah ini, menurut perseroan, sejalan dengan program Astacita pemerintah yang berfokus pada pemerataan pembangunan dan penguatan ekonomi berbasis masyarakat.
Bob mencatat kegiatan business matching pada momentum BSI International Expo 2025 diikuti ratusan UMKM dan lebih dari 40 potential buyers dari sejumlah negara.
Selama empat hari event berlangsung, sekitar 30 komitmen Memorandum of Understanding (MoU) disepakati calon pembeli dari negara Timur Tengah, Eropa, dan Asia dengan proyeksi total nilai MoU di atas 30 juta dolar AS.
Baca juga: MPR Dorong Pemerintah Dukung Perempuan Jadi Pelaku UMKM
Pemilik Rak Solusi Upp Rita Anggraeni menyampaikan terima kasih kepada BSI yang telah memfasilitasi dan membuka peluang lebih besar dengan mengekspor produk UMKM.
“Alhamdulillah, kami mampu meyakinkan pembeli dari sejumlah negara pada business matching di BSI International Expo 2025 lalu,” kata Rita.
Ia menjelaskan perusahaannya berfokus pada komoditi pertanian Indonesia seperti kopi, cengkeh, kapulaga, daun pisang, maupun buah-buah lokal yang dikemas dan diproduksi dengan standar nasional dan standar kualitas ekspor.
Untuk tahap awal, Rita menjual kopi robusta hasil pemberdayaan petani lokal di Lampung dan Bengkulu.
“Ke depan kami berharap ekspor ini akan terus berlanjut dengan produk komoditas lainnya agar mampu memberikan lapangan kerja baru bagi masyarakat,” kata Rita.
Baca juga: Akumindo: Pemerintah Perlu Optimalisasi Belanja untuk UMKM
BSI memiliki program UMKM binaannya naik kelas mulai dari pemberdayaan serta peningkatan skill dan kapabilitas UMKM dengan mendatangkan mentor untuk memberikan pelatihan usaha, penyediaan fasilitas BSI UMKM Center untuk menjadi hub pelaku usaha dan showcase penjualan produk, hingga dukungan akses pembiayaan untuk pengembangan usaha yang lebih luas.
Terkait dengan UMKM Center, saat ini BSI UMKM Center sudah berdiri di empat kota yakni Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar dengan lebih dari 4.800 UMKM binaan yang didominasi sektor usaha food and beverages, fashion and craft, serta agribisnis.
BSI juga menyelenggarakan program inkubasi dan penghargaan wirausaha muda melalui Talenta Wirausaha BSI dan BSI Aceh Muslimpreneur dengan total pendaftar mencapai 30 ribu usaha sejak tahun 2022.
Menurut perseroan, konsistensi membangun UMKM ini pun telah mendorong kinerja bisnis UMKM BSI yang tumbuh baik dengan penyaluran pembiayaan per Maret 2025 mencapai Rp52,5 triliun, meningkat 12,63 persen dibandingkan tahun sebelumnya.