apakabar.co.id, JAKARTA – The Indonesian Institute (TII) mengungkapkan China merupakan berada di peringkat pertama sebagai negara yang menyumbangkan emisi karbon terbesar di dunia.
Negara dengan populasi masyarakat terbesar di dunia tersebut menyumbangkan sebesar 30 persen emisi karbon global. Hal itu mengacu pada data statistica.com yang dirilis pada 2022.
“Sementara itu Indonesia menyumbangkan emisi karbon sebesar 2 persen. Jumlah tersebut mengalami kenaikan jika dibandingkan pada 2019,” ujar Peneliti Bidang Ekonomi TII, Putu Rusta Adijaya dalam diskusi yang dipantau secara virtual di Jakarta, Kamis (13/6/2024).
Sementara itu, negara kedua penyumbang emisi karbon terbesar di dunia yakni Amerika Serikat dengan sumbangsih sebesar 13,6 persen. Disusul India 7,6 persen, Rusia 4,4 persen dan Jepang 2,8 persen.
Pada tahun yang sama, berdasarkan data Friedlingstein Indonesia merupakan negara penghasil emisi karbon terbesar dibandingkan 10 negara ASEAN lainnya.
Kondisi tersebut disebabkan oleh penggunaan batu bara yang masih mendominasi bauran energi nasional. Hal itu dapat ditemukan mulai tahap ekstraksi, transportasi, pengolahan hingga pembakaran.
“Termasuk banyak digunakan di sektor industri dan subsektor padat energi lainnya yang mendorong besarnya emisi karbondioksida yang dihasilkan,” jelasnya.
Adapun selama periode 2019-2023, jumlah emisi karbon yang dihasilkan dari batu bara sebesar 1.323,64 juta ton. Kemudian jumlah emisi karbon dari minyak dan gas alam masing-masing sebesar 824,73 juta ton dan 329,15 juta ton.
Sedangkan kontribusi batu bara terhadap emisi karbon selama perio tersebut sebesar 50,88 persen, minyak 31,70 persen dan gas alam 12,65 persen.
“Emisi ini akan mengakselerasi perubahan iklim yang bermuara pada peningkatan jumlah kejadian cuaca ekstrem di Indonesia,” pungkasnya.
