apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menepis pernyataan terkait ketergantungan Indonesia kepada China selaku mitra dagang dalam melakukan ekspor nikel.
Bahli menegaskan Indonesia merupakan negara yang terbuka dengan negara mana pun.
“Keliru. Ekspor kita ke China kurang lebih sekitar 20 miliar dolar AS, itu untuk nikel. Itu bukan tergantung. Kita kan buka mau negara mana pun silakan beli,” kata Bahlil dikutip Kamis (15/2).
Dia mengungkap China selama ini telah melakukan kontrak jangka panjang dengan Indonesia. Meski begitu, hal itu bukan wujud ketergantungan.
Mantan Ketua Umum HIPMI tersebut menerangkan Indonesia masih membuka peluang kerja sama ekspor dengan negara lain.
“Kita terbuka kok. Bagi kita mau ekspor ke mana pun, no problem (tidak masalah),” kata Bahlil.
Ia juga menambahkan bahwa ekspor garmen Indonesia ke Amerika Serikat mencapai lebih dari 10 miliar dolar AS.
“Dan pasar-pasar tradisional kita juga besar. Neraca perdagangan kita sekarang sampai 40 bulan, kalau gak salah, 36-40 bulan berturut-turut surplus,” pungkasnya.