Grab Sebut Separuh Jumlah Mitra Ojol adalah Korban PHK

Sejumlah pengemudi ojek online (ojol) menunggu orderan di kawasan Palmerah, Jakarta, Senin (10/2/2025). Foto: Antara

apakabar.co.id, JAKARTA – Layanan jasa dan transportasi berbasis aplikasi (aplikator) Grab Indonesia mengungkapkan setidaknya sebanyak 50 persen dari mitra pengemudi ojek daring/online atau ojol merupakan korban pemutusan hubungan kerja (PHK).

Kehadiran aplikator diharapkan bisa menjadi kesempatan bagi para korban PHK tetap bisa mendapatkan pendapatan, baik dengan menjadi pengemudi maupun pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di GrabMerchant.

“Setelah join Grab, penghasilannya menjadi dua kali lipat,” kata Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi di Jakarta, Selasa (17/6).

Baca juga: Demokratisasi Ekonomi Jadi Solusi Jawab Persoalan Ojol

Neneng menerangkan sejak 2018 sampai sekarang, pihaknya telah membuka lapangan pekerjaan sebanyak 4,6 juta dari UMKM. Termasuk yang sebelumnya menjadi mitra ojol kini sudah memiliki usaha rumah makan sendiri.

“Jadi, multiplier effect yang dihasilkan oleh aplikator, terus terang, luar biasa,” ujarnya menambahkan.

Karena itu, jelas Neneng, Grab ingin membuka kesempatan luas untuk masyarakat dan dapat menjadi mitra dalam hitungan jam. Pihaknya juga membuktikan sebagai perusahaan yang inklusif dengan menerima mitra ojol roda dua dan roda empat dari kalangan disabilitas.

“Kesempatan ini dibuka luas kepada siapa pun sehingga punya opportunity untuk mendapatkan income. Grab hadir untuk menjadi bantalan sosial dan alternatif dalam ketidakpastian ekonomi,” ujarnya menambahkan.

Baca juga: Saran Menteri UMKM untuk Ojol: Pilih Aplikasi Potongan Tarif Rendah

Neneng juga mengatakan, aplikator mendukung para mitra yang bergabung untuk mendaftar sebagai BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini diupayakan agar para pengemudi ojol bisa mendapatkan perlindungan dan jaminan sosial.

“Sekarang kami kalau rekrutmen ojol itu at the same time mereka juga ditawarkan untuk menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan. Itu embeded. Kami melakukan (sosialisasi) melalui kopi darat bersama mitra, dan melakukan kampanye-kampanye, supaya mereka mendaftar,” jelasnya.

5 kali dilihat, 5 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *