IJMI Dorong Perbaikan Perlindungan Pekerja di Sektor Sawit

Foto pekerja sawit. Foto: IJMI

apakabar.co.id, JAKARTA – Direktur Eksekutif Yayasan Integritas Justisia Madani (Yayasan IJMI) Try Harysantoso mendorong upaya perbaikan perlindungan pekerja di sektor perkebunan sawit.

Sektor perkebunan sawit di Indonesia, kata Try, memiliki potensi berkembang lebih pesat. Terutama di Kalimantan Barat yang bisa turut berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi nasional.

“Namun di balik itu, kita juga ingin memastikan bahwa para pekerja bisa bekerja dengan kondisi yang baik, aman dan adil, sehingga penting untuk memastikan bahwa hak-hak dasar mereka terpenuhi dan dilindungi,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Rabu (23/4).

Baca juga: Badai Tarif Trump Bikin Industri Sawit Panas-Dingin

Perlindungan pekerja yang dimaksud di antaranya meliputi upah layak, waktu kerja yang wajar, akses layanan kesehatan dan keselamatan kerja, serta kesempatan menyampaikan aspirasi secara aman.

Keseluruhan hak-hak dasar itu disebut harus tertuang dalam kontrak kerja yang dibuat secara tertulis dan disepakati kedua belah pihak.

Sementara, dari hasil temuan Lembaga Teraju Indonesia, pekerja sawit kerap menghadapi tantangan dalam pemenuhan hak-hak mereka lantaran termasuk dalam kategori buruh harian lepas (BHL), sehingga jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan tidak terpenuhi.

Baca juga: Penertiban Lahan Sawit Perlu Satu Peta Hutan

Contoh dampak status BHL terhadap pekerja sawit di antaranya tak berhak mendapat tunjangan hari raya (THR) serta tidak berhak atas pesangon dan jasa kerja bila terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).

Try menggarisbawahi pentingnya proses rekrutmen yang jelas dan transparan, menyediakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, serta kesempatan untuk menyampaikan aspirasi atau keluhan secara aman kepada pihak manajemen. Selain itu, hal-hal penting lainnya juga perlu dipenuhi agar para pekerja bisa produktif dan merasa dihargai dalam pekerjaannya.

“Jika mereka juga memiliki kesempatan hak-haknya dipenuhi, maka peningkatan produktivitas mereka akan berkontribusi dalam peningkatan pendapatan perusahaan yang lebih bagus,” ujarnya.

Baca juga: Sawit Belum Adil buat Buruh

Dalam waktu dekat, lanjut Try, Yayasan IJMI akan memperkuat sosialisasi dan edukasi, baik bagi para pekerja, perusahaan, dan juga aparat di lapangan.

Pihaknya ingin membangun mekanisme pelaporan yang mudah dan aman, sehingga bisa mendukung terciptanya sistem perlindungan yang menyeluruh dan berkelanjutan dalam jangka panjang.

“Dengan demikian, upaya kita bersama ini akan berdampak besar bagi industri sawit di tanah air, yang memberikan perlindungan bagi pekerja sawit, di saat yang bersamaan, memberikan lingkungan yang kondusif bagi perusahaan untuk semakin maju,” pungkasnya.

12 kali dilihat, 12 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *