Kerajinan Batu Fosil Banten Tembus Pasar Dunia

Kerajinan Batu Fosil Banten Tembus Pasar Dunia

Kerajinan batu fosil di Kabupaten Lebak, Banten, menembus pasar dunia seperti Jepang, Korea Selatan, Jerman, Italia hingga AS. Foto: Antara

apakabar.co.id, JAKARTAKerajinan batu fosil di Kabupaten Lebak, Banten, menembus pasar dunia, seperti Jepang, Korea Selatan, Jerman, Italia hingga Amerika Serikat (AS).

Produk kerajinan batu fosil itu antara lain kursi, meja, asbak rokok, hewan, ikan, miniatur Banten, suvenir dan patung.

“Kami awal Agustus 2025 sudah menjual tiga unit kursi dan meja ke Korsel,” kata H Bukhari, seorang perajin batu fosil, di Curugbitung Kabupaten Lebak seperti dilansir Antara, Sabtu (9/8).

Baca juga: IFEX 2025: Pameran Mebel dan Kerajinan Siap Digelar Maret

Bukhari menerangkan harga kerajinan tersebut bervariasi tergantung kualitasnya untuk bahan baku batu Sempur dijual Rp100 ribu per kilogram, sedangkan batu akik Rp500 ribu per kg.

Selama ini bahan baku batu fosil yang usianya ribuan tahun tersebar di aliran sungai di Kecamatan Sajira, Maja, Cimarga, Curugbitung dan Rangkasbitung.

“Kami menggeluti usaha kerajinan batu fosil sudah 35 tahun dan hingga kini masih bertahan,” katanya menjelaskan.

Menurut dia, kebanyakan konsumen luar negeri itu datang sendiri ke tempat lokasi kerajinan batu fosil di Curugbitung. Sebab, konsumen pelanggan dari beberapa negara mulai Jepang, Malaysia, Korsel, Italia, Jerman, dan AS.

Produk kerajinan batu seni asal Lebak itu memiliki keunikan dibandingkan dari bahan bambu maupun kayu-kayuan.

“Kami sejak beberapa bulan terakhir omzet penjualan bisa mencapai Rp 50 juta,” katanya lagi.

Baca juga: Selama di Lapas, Jessica Wongso Ajari Napi Bahasa Inggris dan Bikin Kerajinan Tangan

Begitu juga Yusman (45), perajin batu fosil warga Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, mengaku pihaknya saat ini kebanyakan menerima pesanan dari luar negeri jenis kursi dan meja serta hewan. Kebanyakan mereka pembeli langsung mendatangi perajin seni batu fosil tersebut tanpa melalui kolektor.

Sebelumnya, sistem pemasaran dengan menjual langsung ke luar negeri melalui jasa agen di Jakarta, namun sekarang langsung pembeli datang sendiri ke lokasi perajin. Sebab jika mereka datang ke perajin, tentu merasa puas karena sesuai dengan keinginan mereka.

Produk batu alam tersebut berasal dari akar pohon, banyak diminati pasar domestik maupun mancanegara.

“Kami mengembangkan usaha ini peninggalan dari orang tua dan banyak pelanggan dari luar negeri,” katanya.

 

9 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *