apakabar.co.id, JAKARTA – Durian Badui yang terletak di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten memasuki musim panen.
Perputaran uang dari aktivitas jual-beli durian Badui tembus mencapai miliaran rupiah. Selain juga mendorong peningkatan ekonomi masyarakat.
“Kami bisa menyerap tenaga kerja tujuh orang sejak Januari 2024 sampai sekarang masih berlangsung,” kata Ade (50) seorang pedagang durian khas Badui, dikutip Rabu (21/2).
Panen durian khas petani Badui dinilai menguntungkan pedagang. Sebab, selama ini dapat menopang perekonomian keluarga. Ini terlihat di sejumlah ruas jalan di Rangkasbitugng dipadati pedagang durian.
Pedagang durian yang memadati Jalan Gang Kibun Rangkasbitung kurang lebih sebanyak 20 orang. Mereka menyerap puluhan tenaga kerja.
Ade biasa memasok durian dari petani Badui sebanyak 5.000 butir durian dengan modal awal sebesar Rp100 juta.
“Kami membeli durian Rp20 ribu/buah baik yang kecil maupun besar,”kata Ade.
Dalam sepekan, dia bisa meraup keuntungan sebesar Rp20 juta. Jumlah tersebut belum dipotong dengan upah pekerja dan sewa kios yang digunakan untuk berdagang.
“Kami di sini pembelinya, selain warga Banten juga dari DKI Jakarta karena lokasinya tidak jauh dengan Stasiun Commuter line,” katanya.
Begitu juga Embay (60), pedagang besar durian khas Badui warga Kabupaten Lebak mengaku dirinya merasa terbantu ekonomi keluarga juga pekerja mulai buruh panggul hingga pengemudi angkutan.
Ia menampung ribuan buah durian dari petani Badui dan dipasok ke luar daerah, seperti Bogor, Bekasi, Indramayu dan Jakarta.
“Kami sekali memasok buah durian hingga 5.000 butir per hari dengan keuntungan bersih sekitar Rp8 juta/hari,” katanya.
Adapun ratusan pedagang buah di kawasan pemukiman masyarakat Badui dan pembelinya kebanyakan wisatawan.
Selain itu juga pedagang buah durian sepanjang jalan Rangkasbitung – Ciboleger juga Gunungkencana – Malingping dan Cipanas – Rangkasbitung dan sekitarnya.
Diperkirakan panen durian Badui itu dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Kabupaten Lebak mulai petani, penampung, tengkulak, pedagang pengecer hingga buruh pemetik dan buruh panggul.
Pemerintah daerah minta masyarakat Badui agar mengembangkan perluasan perkebunan durian guna menjadikan andalan ekonomi petani.
“Kami meyakini perputaran uang dari hasil panen durian bisa mencapai miliaran rupiah per pekan,” kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar.