apakabar.co.id, JAKARTA – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) mengungkapkan sekitar 60 persen sampah yang ada di IKN harus bisa didaur ulang.
Sementara sisanya, dengan menggunakan teknologi sampah-sampah tersebut akan coba dikonversi menjadi energi atau diolah menjadi produk-produk baru.
“Problem kota dimana-mana juga yang paling penting soal sampah,” ujar Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN, Myrna Asnawati Safitri, Senin (19/2).
Untuk melakukan hal itu, OIKN saat ini sedang membangun tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) terpadu di IKN. Ini dilakukan agar dapat mewujudkan pendaurulangan sampah.
Sampah dan Persoalan Individu
Myrna menerangkan persoalan sampah sebaiknya tidak berhenti pada pengelolaan dan penyediaan sarana dan prasarana, melainkan juga perlu dikaitkan dengan cara berpikir dan gaya hidup masing-masing individu.
Pengurangan sampah dari masing-masing individu dinilainya akan sangat membantu menyelesaikan masalah sampah. Sebab, hal itu merupakan penyelesaian langsung dari sumbernya.
Pihaknya juga mengaku sudah menjalankan edukasi mengenai upaya pengurangan sampah yang dimulai sejak dini. Salah satunya dimulai dari program Sekolahku Minim Sampah bagi anak-anak.
“Biasanya jika anak-anak sudah memiliki kesadaran maka pulang ke rumah membawa edukasi tersebut dan juga meminta orang tuanya untuk melakukan hal sama,” kata Myrna.
