Flash  

Belum Selesai, Wali Kota Banjarbaru Aditya Mundur

Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin mengundurkan diri.

apakabar.co.id, JAKARTA – Aditya Mufti Ariffin mundur meski jabatannya sebagai wali kota Banjarbaru baru selesai tahun depan. Politikus PPP ini kabarnya menjadi petinggi salah satu BUMN.

Pengunduran diri ini disampaikan Aditya saat Rapat Paripurna DPRD Kota Banjarbaru, Kamis (6/3). Mengejutkan seluruh anggota dewan pimpinan SKPD yang hadir.

Sedianya rapat ini membahas pandangan umum fraksi terhadap dua rancangan peraturan daerah (raperda). Pengunduran diri disampaikan Aditya usai sambutan.

“Kami menyampaikan pengunduran diri sebagai wali kota karena sudah menerima surat sebagai komisaris independen di BUMN. Terima kasih atas kerja sama semuanya,” ujar Aditya, dilansir Antara.

Aditya lalu menyerahkan surat pengunduran diri ke Ketua DPRD Gusti Rizky Sukma Iskandar Putra didampingi Wakil Ketua I Neny H dan Wakil Ketua II Windi Novianto.

Belum diperoleh informasi lebih lanjut. Aditya memilih meninggalkan Gedung DPRD dari pintu belakang. Diketahui, jabatan Aditya seharusnya berakhir pada Februari 2026.

Informasi yang diterima media ini, Adiya akan menduduki salah satu kursi komisaris independen PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).

Puja Puji PPP

Sekretaris Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kalimantan Selatan Arief Rahman Hakim memuji kepemimpinan Aditya selama menjabat wali kota.

Mantan anggota Komisi III DPR RI ini selama memimpin Pemkot Banjarbaru mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) selama empat tahun sekitar Rp600 miliar.

“Selain itu, juga menurunkan angka stunting menjadi 12,4 persen pada tahun 2024 yang menjadi penurunan terendah jika dibandingkan dengan 13 kabupaten dan kota lainnya di Provinsi Kalsel,” ungkapnya.

Kemudian, Aditya berhasil meraih Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM) Kota Banjarbaru 2024 mencapai 81, 25. Di mana saat pertama dilantik pada 2021 posisi IPM Kota Idaman pada angka 80,41.

Selanjutnya, Banjarbaru di bawah kepemimpinan Aditya, juga berhasil meraih predikat MCP KPK 97,3 dan menurunkan tingkat kemiskinan mencapai 3,72, bahkan kemiskinan ekstrem bisa ditekan 0,2 persen.

Ditambahkan Arief, kepedulian Aditya terhadap pelaku UMKM berbuah prestasi baik di daerah, tingkat nasional dan internasional, jumlah binaan UMKM sekitar 400 UMKM saat awal menjabat.

Saat ini, jumlah UMKM Banjarbaru tercatat keseluruhan pertumbuhan hampir mencapai 25 ribu UMKM aktif sehingga berkat pembinaan membuat omzet yang dihimpun Dekranasda mencapai Rp4 miliar.

“Perhatian yang cukup besar kepada UMKM itu berbuah penghargaan dan menjadi satu-satunya kepala daerah di Kalimantan meraih penghargaan PWI pada 2024 yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo,” katanya.

83 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Fariz Fadillah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *