DKI Rekomendasikan 4000 Guru Honorer dapat Dapodik 

Suasana kegiatan belajar-mengajar di SD Negeri 17 Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat. Foto: ANTARA

apakabar.co.id, JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera merekomendasikan sekitar 4.000 guru honorer di DKI untuk mendapatkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

Hal itu diungkap Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat menghadiri silaturahmi bersama Kepala Sekolah se-DKI Jakarta di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Minggu (21/7).

“Sebanyak 4.000 guru honorer tersebut akan diproses untuk direkomendasikan mendapatkan Dapodik,” ujarnya.

Sebanyak 2.700 kepala sekolah dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), serta Sekolah Luar Biasa (SLB) se-DKI Jakarta hadir dalam pertemuan tersebut.

Pada kesempatan itu, Heru didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta Agus Joko Setyono dan Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Budi Awaluddin.

Heru juga mengingatkan bahwa jumlah 4.000 guru honorer tersebut tidak bisa bertambah lagi karena pendataan sudah selesai dilakukan pada Desember 2023. Angka tersebut sudah termasuk di dalamnya 107 guru yang terkena penataan.

Oleh karena itu, ujar Heru, kepala sekolah tidak boleh merekrut guru honorer baru tanpa seizin Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta.

Heru juga menyampaikan, pihaknya akan terus berupaya memperhatikan nasib guru honorer dalam mendapatkan haknya dengan baik. Termasuk menyiapkan langkah untuk meningkatkan derajat guru honorer di Jakarta.

Selain itu, beber Heru, Dinas Pendidikan DKI akan membuka lowongan guru Kontrak Kerja Individu (KKI) sebanyak 1.700 guru pada Agustus 2024. Selanjutnya, ia mengajak para guru honorer untuk mendaftarkan diri agar dapat diproses sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku.

“Pada 2025, kami akan membuka kembali pendaftaran guru KKI. Jadi, 2.300 guru honorer lainnya bisa ikut mendaftarkan diri,” kata Heru.

Ia menambahkan, “Jika nanti anggarannya memungkinkan, jumlahnya akan bertambah lagi. Selain itu, kami juga akan memenuhi kebutuhan untuk kekurangan guru di sekolah khusus atau difabel.”

Selama menunggu pendaftaran guru KKI pada Agustus 2024 maupun tahun 2025, para guru akan tetap mengajar seperti biasa. Upaya itu dilakukan untuk menghormati jasa para guru-guru sebagai pahlawan pendidikan.

Pemetaan guru
Secara khusus, terkait kekurangan guru, menurut Heru, Disdik Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan pemetaan bagi sekolah yang memiliki kelebihan guru. Hal itu untuk memudahkan penempatan para pengajar di sekolah yang mengalami kekurangan guru. Dengan demikian akan terwujud keadilan bagi semua.

“Kekurangan guru lagi dihitung. Dengan adanya pertemuan kepala sekolah hari ini, kita bisa lakukan reposisi. Kalau ada yang kelebihan guru IPA, bisa digeser ke sekolah yang tidak punya guru IPA,” terangnya.

Heru juga menambahkan, para kepala sekolah juga sepakat, tidak harus merekrut guru honorer melainkan melakukan pemetaan untuk mengatasi kekurangan guru.

“Termasuk memperhitungkan yang 4.000 guru honorer ini,” tandasnya.

2,219 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *