Fakta Seru Wibu4Planet, Dari Nekobu hingga Anime Peduli Bumi

Satu hal yang unik dari Wibu4Planet adalah keberadaan maskot bernama Nekobu, yang berarti Kucing Bumi. Foto: Wibu4Planet

apakabar.co.id, JAKARTA – Komunitas Wibu4Planet menggemakan isu krisis iklim kepada para wibu, sebutan bagi penggemar budaya Jepang, dengan cara yang unik dan menarik. Wibu4Planet yang digagas pada awal 2024 itu membawa misi yang sangat besar yakni peduli krisis iklim.

Penggagas Wibu4Planet Cyva Ardian Pradhika mengungkapkan komunitasnya berbeda dari yang lain, karena mereka menyuarakan kepedulian terhadap Bumi dengan cara yang unik. Komunitas tersebut menerapkan berbagai strategi kreatif dengan medium budaya pop Jepang, antara lain melalui anime, manga, hingga musik.

“Komunitas ini didirikan sebagai respons terhadap krisis iklim yang semakin parah dan kami melihat adanya kebutuhan untuk melibatkan berbagai komunitas dalam upaya mengatasi krisis tersebut,” kata Cyva Ardian dalam keterangannya, Jumat (2/8).

Cyva Ardian yang juga Digital Campaigner Trend Asia itu menjelaskan dalam kampanye digitalnya, Wibu4Planet sengaja mengadopsi gaya manga dengan menampilkan visual yang sangat colourful. Hal itu merupakan salah satu cara bagi Wibu4Planet merangkul wibu di seluruh tanah air.

Wibu4Planet menggunakan cerita dan karakter dari anime dan manga populer untuk mengilustrasikan isu-isu lingkungan. Misalnya, menggambarkan kerusakan lingkungan di Pulau Wawonii.

“Kami ingin memperlihatkan isu iklim kepada audiens dengan cara mengangkat cerita-cerita yang sudah ada di manga, sekaligus memperkenalkan Nekobu,” tutur Cyva.

Satu hal yang unik dari Wibu4Planet adalah keberadaan maskot bernama Nekobu, yang berarti Kucing Bumi. Di logo komunitas tersebut terlihat Nekobu sedang memeluk Bumi dengan erat. Gambaran tersebut, kata Cyva, menunjukkan bahwa Nekobu sayang pada Bumi.

Nekobu sengaja didesain untuk berinteraksi aktif dengan karakter anime dan manga dalam komik singkat dan konten kreatif lain. “Di seri manga singkat, Nekobu masuk ke dalam universe para anime,” ujarnya.

Wibu4Planet melakukan kolaborasi dengan influencer, seperti cosplayer, ilustrator, dan KOL pegiat budaya Jepang. Komunitas ini percaya, kerja sama dengan komunitas wibu yang lain, organisasi lingkungan, dan pemerintah, dapat menjadi kunci menuju transisi energi yang adil. Foto: Wibu4Planet

Leih jauh, Cyva membeberkan, banyak manga dan anime yang menceritakan tentang krisis iklim. Itu sebabnya, bagi komunitas wibu, isu iklim bukanlah hal yang baru.

“Sejumlah seri anime terbaru mengangkat isu tersebut, bahkan ada anime yang secara spesifik mengangkat cerita tentang tenggelamnya kota-kota di dunia,” terangnya.

Yang menarik, ungkap Cyva, belum banyak komunitas wibu yang mengetahui kaitan antara Jepang dan Indonesia. Padahal dalam Perjanjian Paris tertuang bahwa negara maju berkontribusi besar terhadap emisi yang berdampak bagi negara berkembang seperti Indonesia.

“Itu yang kita alami sekarang. Mereka punya tanggung jawab lebih besar untuk membantu negara-negara berkembang, seperti indonesia, untuk beralih ke energi bersih. Tapi, yang terjadi justru sebaliknya, Jepang sebagai negara maju malah berinvestasi pada energi kotor,” papar Cyva.

Senada, Fossil Fuel Campaigner Trend Asia, Novita Indri Pratiwi mengungkapkan, salah satu negara pendonor untuk proyek-proyek energi kotor di Indonesia adalah Jepang. Sumber energi yang sering kali disebut sebagai energi bersih ternyata hanya akan mempercepat proses pemanasan global dan membawa dampak buruk bagi kesehatan.

“Melalui Wibu4Planet, kami berharap para wibu mau ambil bagian dan bergerak bersama untuk mendorong terjadinya perubahan,” ujarnya.

Karena itu, pendekatan baru untuk memunculkan kepedulian generasi muda terhadap kualitas lingkungan yang kian merosot perlu digagas. Pasalnya, selama ini, kampanye yang dihadirkan selalu menggunakan narasi-narasi yang sulit dicerna oleh anak muda.

“Kami melihat, banyak kampanye yang masih diwarnai bahasa teknis, sehingga sulit dipahami publik. Kami menggunakan pendekatan budaya pop Jepang agar kampanye kami lebih mudah dipahami,” ujar Novita.

Novita menambahkan, Wibu4Planet ingin meningkatkan kesadaran bahwa krisis iklim merupakan ancaman nyata yang semakin terasa dampaknya di seluruh dunia, seperti panas ekstrem atau gelombang panas, serta bencana ekologis, seperti banjir, longsor, dan krisis pangan.

“Kami ingin menyuarakan masalah energi kotor yang terjadi di Indonesia, seperti penggunaan batu bara, gas, dan co-firing,” jelasnya.

Selanjutnya, Novita mengajak para wibu yang tertarik dengan isu krisis iklim bisa bergabung dengan kanal discord Wibu4Planet. Kanal discord digunakan sebagai wadah untuk bertukar pengetahuan, diskusi, serta pertemuan daring dengan sesama member.

“Ketika tergabung dengan discord Wibu4Planet, member bisa langsung melihat panduan tentang hal-hal praktis apa saja yang bisa dilakukan,” terangnya.

Wibu4Planet ingin meningkatkan kesadaran bahwa krisis iklim merupakan ancaman nyata yang semakin terasa dampaknya di seluruh dunia, seperti panas ekstrem atau gelombang panas, serta bencana ekologis, seperti banjir, longsor, dan krisis pangan. Foto: Wibu4Planet

Kolaborasi dinamis untuk perubahan

Tidak bergerak sendirian, Wibu4Planet menggalakkan kolaborasi dengan banyak pihak, seperti influencer, seperti cosplayer, ilustrator, dan KOL pegiat budaya Jepang. Komunitas ini percaya, kerja sama dengan komunitas wibu yang lain, organisasi lingkungan, dan pemerintah, akan menjadi kunci menuju transisi energi yang adil.

Cyva bercerita, Mei 2024 lalu Wibu4Planet mendapat kesempatan untuk terlibat dalam Anime Festival Asia Indonesia (AFA), yang selalu dibanjiri wibu. Mereka menyajikan kampanye kreatif melalui doujinshi (komik pendek), berkolaborasi dengan penulis dan seniman lokal. Doujinshi tersebut diangkat dari anime, seperti Prince MononokeOne PieceDr. Stone, dan Code Geass.

“Kami mengusung tema Isekai, sebuah plot yang tokoh utamanya terlempar ke dimensi lain, dan membawa tokoh anime ke dalam beberapa isu lingkungan. Misalnya, deforestasi di Kalimantan, kerusakan hilirisasi nikel di Pulau Wawonii, permasalahan PLTU di Cirebon, dan gambaran lingkungan yang asri, jika menggunakan energi bersih dan berkelanjutan,” paparnya.

Selain itu, Wibu4Planet menyajikan VR 360 dan mengajak para wibu, untuk menyaksikan visual One Piece Arc Wano Kuni yang dipadukan dengan kerusakan di Pulau Wawonii akibat pertambangan nikel.

Di acara AFA, booth Wibu4Planet mendapat antusiasme yang tinggi dari para pengunjung. Tercatat ada lebih dari 400 kunjungan dalam tiga hari kegiatan. Tidak hanya itu, ada 200 pengunjung booth yang kemudian tertarik untuk bergabung di kanal discord Wibu4Planet.

177 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *