Ini Tips Sehat selama Ramadan Ala Wamenkes Dante

Wamenkes Dante Sakso Harbuwono menyampaikan tips sehat selama Ramadhan saat ditemui usai rapat tingkat menteri di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (13/3/2024). Foto: ANTARA

apakabar.co.id, JAKARTA – Selama ramadan masyarakat seharusnya bisa tetap bugar dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dengan maksimal. Dengan begitu, bulan ramadan tidak akan menjadi kendala meskipun sedang berpuasa.

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono memaparkan pentingnya hidup sehat selama ramadan. Ia lalu memberi sejumlah tips tetap bugar dan bisa beraktivitas seperti biasa.

“Pertama adalah melakukan evaluasi masalah kesehatan yang berkaitan dengan gizi seimbang. Jadi makannya tidak boleh berlebihan, tetapi seimbang,” ujar Wamenkes Dante di Jakarta, Rabu (13/3).

Menurut Wamenkes, apabila ada masyarakat yang memiliki gangguan saluran pencernaan, maka sebaiknya memilih makanan tanpa kalori yang sulit dicerna. Juga makanan yang tidak terlalu pedas, dan tidak terlalu berminyak.

Selain itu, papar Wamenkes, tetaplah rutin melakukan olah raga secara teratur dengan intensitas yang tidak terlalu berat namun terukur. Dengan begitu, aktivitas tubuh tetap terjaga.

“Olah raga teratur itu biasanya dilakukan bisa 30 menit sebelum berbuka puasa, kemudian berbuka, dilanjutkan 30 menit lagi setelah berbuka puasa.

Ia menambahkan, “Olahraganya bisa apa saja dengan intensitas yang tidak terlalu berat, dengan melakukan aktivitas sehari-hari yang rutin, kemudian terukur.”

Wamenkes juga menekankan pentingnya asupan makanan yang bergizi dan seimbang. Hal itu penting agar masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa tanpa harus khawatir kekurangan gizi seimbang.

Sementara terkait pasien yang menderita penyakit bawaan atau komorbid berat seperti penyakit ginjal, jantung berat, dan sebagainya, Wamenkes menganjurkan untuk tidak berpuasa. Hal itu jauh lebih baik ketimbang memaksakan diri karena berdampak buruk terhadap kesehatan.

Sedangkan bagi penderita diabetes dengan kadar yang masih ringan atau terkontrol dokter, kata dia, bisa disesuaikan untuk jadwal konsumsi obatnya dan tetap boleh berpuasa.

“Misal yang tadinya obatnya bisa menurunkan gula darah pada saat pagi hari diminum, itu diputar. Jadi diminumnya pada saat berbuka puasa, tidak diminum pada saat sahur,” papar Wamenkes Dante.

Namun yang terpenting, ungkap Wamenkes, selalu lakukan kontrol secara berkala ke dokter yang menangani. Dengan begitu, bulan ramadan tidak akan menjadi halangan untuk berpuasa.

31 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *