1446
1446

Perubahan Iklim Sebabkan Bencana Meningkat Sepanjang 2023

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto saat mendampingi Wapres RI ,K.H.Ma'rup Amin dan Menko PMK Muhajir Effendi di acara Rakornas PB 2024 di Pullman Hotel Bandung. Foto: apakabar.co.id/ Muhammad Hasbi Asidiki

apakabar.co.id, BANDUNG – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sedikitnya 5.400 insiden bencana telah terjadi sepanjang tahun 2023 lalu. Angka tersebut mengalami peningkatan 52 persen dibandingkan kejadian serupa pada tahun 2022.

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto menjelaskan penyebab  utama jumlah bencana meningkat di tahun 2023 akibat faktor perubahan iklim dan perubahan tata guna lahan. Hal itu, merupakan faktor terpenting dalam kejadian bencana yang melanda pada tahun 2023.

“Angka ini naik 52 persen dari tahun sebelumnya (2022) dikarenakan adanya perubahan iklim, urbanisasi serta perubahan tata guna lahan,” ujar Suharyanto pada acara Rakornas PB 2024 di Hotel Pullman, Kota Bandung, Rabu, (24/4).

Meski terdapat kenaikan jumlah kejadian bencana, Suharyanto memastikan dampak bencana di tahun 2023 kemarin mengalami penurunan yang cukup signifikan. Mulai dari korban jiwa hingga kerusakan infrastruktur diklaim menurun.

“Korban jiwa atau meninggal, hilang dan luka-luka, di tahun 2023 (kemarin) turun 36 persen dari 9.628 jiwa pada tahun 2022 menjadi 6.061 jiwa,” jelasnya.

Kepala BNPB menambahkan, “Demikian juga dengan angka kerusakan infrastruktur yang di tahun 2022 sebesar 97.891 unit, turun menjadi 35.933 unit atau menurun sebesar 63 persen.”

Meski begitu, Suharyanto menuturkan, tantangan bencana ke depan akan semakin kompleks seiring dengan terjadinya perubahan iklim yang diprediksi akan memberikan dampak signifikan dalam kejadian bencana alam.

“Maka dari itu untuk menghadapi tantangan bencana ke depan diperlukan adanya keselarasan antara strategi dan kebijakan yang mampu menjawab tantangan perencanaan untuk antisipasi, pencegahan dan kesiapsiagaan,” katanya.

Tak hanya itu, kejadian bencana yang banyak terjadi di Jawa Barat sepanjang tahun 2023 pun bisa diminimalisir dengan melakukan pembenahan dan pengaturan regulasi lingkungan oleh pemerintah daerah.

“Selain itu, juga harus didukung inovasi dan teknologi yang memungkinkan respons cepat dalam menunjang ekosistem aksi dini di tingkat masyarakat,” tandasnya

346 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *