Uhaib: Selain Muhidin dan Acil Odah Hanya Remah-Remah

Raudatul Jannah atau Acil Odah, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel. Foto via Wasaka

apakabar.co.id, BANJARMASIN – Kontestasi di Pilgub Kalsel 2024 mulai panas. Ada sejumlah nama mencuat. Seperti H Muhidin dan Raudatul Jannah alias Acil Odah. Kemudian H Muhidin bersama Hasnuryadi.

Merariknya, H Muhidin bersama Hasnuryadi telah mengeklaim mendapat dukungan dari pengusaha ternama Kalimantan Selatan, Andi Syamsudin Arsyad atau lebih dikenal Haji Isam.

Membaca dinamika politik lokal di Kalsel. Pengamat dari Universitas Islam Kalimantan, Prof Uhaib menyebut pertama harus dipahami siapa figur kunci politik di Kalimantan Selatan.

Uhaib berkata sebenarnya, jika Muhidin bersama Hasnur maju, Pilgub Kalsel ini sudah selesai. “Kenapa saya bilang selesai, sebab Muhidin pengusaha tambang, duit banyak. Begitu pula Hasnur,” ujarnya, Sabtu (4/5).

Menurutnya, masyarakat sekarang terjebak dalam lingkaran berpikir instan. Mereka tidak lagi melihat visi dan misi calon kepala daerah.

“Adanya sinergitas oligarki ini dan di belakangnya ada Haji Isam, maka Pilgub ini sudah selesai,” ungkap Uhaib.

Selanjutnya, ada nama Acil Odah. Munculnya istri Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor menjadi fenomena menarik di tengah liberalisasi dan kapitalisasi politik. Bangkitnya dinasti politik berimbas ke perpolitikan lokal.

“Fenomena Jokowi membangkitkan inspirasi kepala-kepala daerah di sejumlah Indonesia. Termasuk Kalsel,” terangnya.

Kehadiran Acil Odah yang diketahui adalah kolega Haji Isam, tentu menjadi perhatian khusus. Sebab politik sangat dinamis dan Haji Isam bisa saja berbalik.

Di luar Muhidin, Hasnur dan Acil Odah, doktor lulusan Universitas Brawijaya itu menganggap hanya remah-remah politik saja.

“Jadi siapa pun yang menang nanti, baik Muhidin ataupun Acil Odah tetap satu poros ke Haji Isam,” katanya.

Terkait Partai Golkar yang mengusung Acil Odah, menurut Uhaib, bagi HI tidak ada masalah. Sebab, semua partai dirangkul.

Di sisi lain, tingginya modal politik di tanah air, membuatnya tak akan lepas dari cukong atau pemodal.

H Isam sebagai local strong man atau figur lokal yang berpengaruh kuat, menjadi semacam password politik untuk membuka keran dinamika politik di Kalsel.

Uhaib berpendapat calon-calon kepala daerah tentu saja harus mengantongi dukungan Haji Isam.

“Semua calon yang ada, arahnya itu ke Haji Isam. Baik Acil Odah, H Muhidin maupun Zairullah Azhar yang kabarnya juga kembali ingin maju di Pilgub Kalsel,” tuturnya.

HI sebutan beken Haji Isam ini, kata dia, merupakan pemilik panggung politik lokal bisa memainkan dua, tiga sampai empat kaki.

“Karena memang kepentingannya bisnis. Bisa disebut bertaruh dalam peternakan politik lokal,” jelasnya.

384 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Fahriadi Nur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *