Alfamart Tutup 400 Gerai Tahun Ini meskipun Laba Bersih Cukup Besar

Kasir memindai barcode QRIS CPM OVO dari gawai konsumen di gerai Alfamart Patal Senayan, Jakarta, Senin (20/3/2023). Foto: ANTARA

apakabar.co.id, JAKARTA – Emiten pengelola Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), mengumumkan telah menutup sekitar 400 gerai sepanjang tahun ini. Meskipun demikian, perusahaan masih membukukan laba bersih yang menguntungkan sepanjang kuartal III/2024.

Corporate Affairs Director AMRT, Solihin, menjelaskan bahwa penutupan gerai itu terjadi karena adanya kerugian yang dialami oleh gerai tersebut.  Salah satunya disebabkan oleh biaya sewa yang tinggi dan penjualan yang melemah.

“300-400 toko saya, tahun itu tutup. Karena apa? Ya karena, kalau untung pasti kita buka terus,” ujar Solihin dikutip dari bisnis.com, Minggu (15/12).

Solihin, yang juga menjabat ketua umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (DPP Aprindo) mengakui bahwa penutupan gerai merupakan keputusan yang berat. Hanya saja, langkah tersebut harus diambil karena tidak ada jalan lain.

“Diharapkan ada yang tutup, dan ada yang buka. Jadi ada subtitusi. Jadi saling menopang gitu,” paparnya.

Alfamart dikabarkan akan tetap membuka gerai baru di daerah lain. Hal itu, kata Solihin, menunjukkan bahwa jumlah pembukaan gerai baru tahun ini, masih lebih banyak ketimbang jumlah gerai yang ditutup. Dengan demikian, perusahaan tetap tumbuh dan beradaptasi dengan kondisi pasar yang berubah.

Sebagai contoh, target pembukaan gerai baru tahun ini, yang mencapai 800 gerai, telah terlampaui. Hal itu dilakukan untuk menutupi selisih gerai yang ditutup dan memastikan Alfamart terus berkembang dan memenuhi kebutuhan pelanggan di berbagai daerah.

Laba bersih 

Meskipun menutup ratusan gerainya, Alfamart tetap berhasil membukukan laba bersih yang tinggi. Data menunjukkan, emiten berkode saham AMRT telah mencetak laba bersih sebesar Rp2,39 triliun per kuartal III/2024. Angkanya naik 9,52% secara tahunan (year on year/yoy) dibandingkan laba pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,19 triliun.

Hal ini mengindikasikan bahwa Alfamart mampu mempertahankan kinerja keuangannya meskipun menghadapi tantangan di beberapa gerai. Strategi untuk menutup gerai yang merugi dan membuka gerai baru di lokasi yang lebih potensial, terbukti berhasil meningkatkan efisiensi dan profitabilitas perusahaan.

Selain itu, perolehan laba bersih PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), pengelola Alfamart, ternyata masih lebih tinggi jika dibandingkan dengan kompetitornya, Indomaret. Pada kuartal III/2024, AMRT mencatat laba bersih sebesar Rp2,39 triliun, sedangkan Indomaret meraup laba bersih Rp1,85 triliun.

Pencapaian itu menunjukkan Alfamart berhasil mempertahankan kinerja keuangannya dengan baik, meskipun harus menutup sejumlah gerai yang merugi. Keberhasilan itu menjadi indikator bahwa strategi perusahaan dalam membuka gerai baru di lokasi yang lebih potensial dan mengelola biaya operasional dengan efisien, telah berjalan dengan baik.

Berdasarkan laporan keuangan per September 2024, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) masih mencatatkan kinerja keuangan yang kuat, ditandai dengan pendapatan bersih sebesar Rp88,21 triliun per kuartal III/2024. Angka itu naik 10,23% year-on-year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai Rp80,24 triliun.

Selain itu ada pendapatan segmen usaha makanan sebesar Rp62,37 triliun, naik 10,25% yoy dan pendapatan segmen bukan makanan sebesar Rp25,84 triliun, naik 9,54% yoy. Juga pendapatan neto dari pewaralaba sebesar Rp16,05 triliun, setara 18,19% dari total pendapatan neto AMRT.

Tak hanya itu, perusahaan juga membukukan total aset sebesar Rp36,6 triliun hingga kuartal III/2024, naik dari Rp34,2 triliun pada Desember 2023. Adapun total liabilitas mencapai Rp19,85 triliun hingga kuartal III/2024, naik dari Rp18,54 triliun pada Desember 2023.

Serta total ekuitas mencapai Rp16,78 triliun hingga kuartal III/2024. Angkanya naik dari Rp15,70 triliun pada Desember 2023.

Pencapaian itu mencerminkan kinerja yang solid dan kemampuan perusahaan (Alfamart) dalam mengelola aset serta liabilitasnya dengan baik, meskipun menghadapi tantangan seperti penutupan gerai di sejumlah lokasi.

125 kali dilihat, 2 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *