apakabar.co.id, JAKARTA – Indonesia akhirnya resmi menjadi anggota organisasi BRICS, aliansi negara-negara ekonomi berkembang yang bertujuan memperkuat pengaruh global serta meningkatkan kolaborasi ekonomi.
Pengumuman tersebut disampaikan oleh Brasil, selaku pemegang presidensi BRICS tahun ini. Dengan demikian Indonesia resmi menjadi anggota BRICS (singkatan dari Brazil, Russia, India, China, dan South Africa), sejak Senin (6/1).
Dalam pernyataan resminya, Pemerintah Brasil menyambut dan menyatakan selamat kepada Indonesia sebagai anggota BRICS terbaru.
“Indonesia dengan populasi dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, memiliki kesamaan pandangan dengan anggota-anggota BRICS lainnya terkait dukungan atas reformasi institusi global dan kontribusi positif untuk menguatkan kerja sama antara negara-negara Selatan Global,” demikian isi pernyataan tersebut.
Brasil juga memandang peran Indonesia dalam mendukung isu-isu yang menjadi prioritas selama presidensi Brasil di BRICS, mulai dari 1 Januari hingga 31 Desember 2025 tersebut.
Bergabungnya Indonesia ke aliansi BRICS, disepakati pertama kalinya oleh anggota-anggota BRICS dalam KTT di Johannesburg, Afrika Selatan, pada Agustus 2023.
Namun, berhubung Indonesia sedang melaksanakan pemilihan umum (pemilu) pada Februari 2024, Indonesia secara resmi menyatakan niat bergabung ke dalam BRICS setelah pemerintahan baru terbentuk. Pemerintahan di bawah Presiden Prabowo Subianto.
Saat ini, anggota-anggota BRICS telah menguasai sebesar 40 persen populasi dunia dan 35 persen produk domestik bruto (PDB) global. Dengan demikian, perannya menjadi penting sebagai pemain utama di kancah internasional.
Berdiri pada 2009, BRICS awalnya hanya beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Kini BRICS terus berkembang sehingga memiliki banyak anggota, usai 13 negara baru ditetapkan sebagai negara mitra pada Oktober 2024.
Selain Indonesia, BRICS juga menyambut 3 (tiga) negara Asia Tenggara lainnya yang turut bergabung sebagai anggota baru, yakni Malaysia, Vietnam, dan Thailand.