apakabar.co.id, JAKARTA – Bulan Februari 2025 terdiri dari 28 hari, dimulai pada hari Sabtu dan berakhir pada hari Jumat. Pada bulan ini, tidak terdapat hari libur nasional di Indonesia. Namun, terdapat beberapa hari penting yang diperingati secara nasional dan internasional.
Meskipun tidak ada hari libur nasional, akhir pekan tetap menjadi waktu istirahat bagi banyak orang. Pada Februari 2025, akhir pekan jatuh pada tanggal 1-2, 8-9, 15-16, dan 22-23.
Meskipun Februari adalah bulan terpendek dalam setahun, bulan ini ternyata kaya akan peringatan penting dan memiliki sejarah serta fakta menarik yang menambah keunikan tersendiri.
Bulan Februari merupakan bulan kedua dalam kalender Gregorian dan dikenal sebagai bulan dengan jumlah hari paling sedikit. Meskipun tampak singkat, Februari memiliki beragam fakta unik yang menarik untuk dibahas. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Bulan dengan jumlah hari paling sedikit
Februari adalah satu-satunya bulan dalam kalender Gregorian yang memiliki jumlah hari kurang dari 30. Pada tahun biasa, Februari hanya memiliki 28 hari, sedangkan pada tahun kabisat, jumlah harinya bertambah menjadi 29. Hal ini terjadi karena penyesuaian kalender untuk menyelaraskan tahun kalender dengan tahun tropis yang berlangsung sekitar 365,2425 hari.
2. Nama Februari berasal dari Romawi
Asal usul durasi Februari dapat ditelusuri ke zaman Romawi Kuno. Pada awalnya, kalender Romawi terdiri dari 10 bulan, dimulai dari Maret dan berakhir di Desember, tanpa memasukkan Januari dan Februari. Namun, Raja Numa Pompilius (sekitar 713 SM) menambahkan Januari dan Februari untuk menyesuaikan kalender dengan siklus lunar. Februari ditetapkan sebagai bulan terakhir dalam tahun Romawi, dengan 28 hari. Ketika kalender Julian diperkenalkan oleh Julius Caesar pada 46 SM, kalender diperbaiki menjadi 12 bulan dengan sistem tahun kabisat, tetapi Februari tetap bulan terpendek.
3. Februari terkadang tidak memiliki bulan purnama
Karena siklus bulan berlangsung sekitar 29,5 hari, Februari adalah satu-satunya bulan yang kadang-kadang tidak memiliki bulan purnama. Fenomena ini terjadi sekitar setiap 19 tahun sekali. Terakhir kali Februari tanpa bulan purnama terjadi pada tahun 2018, dan akan terjadi lagi pada tahun 2037.
4. Hubungan dengan tahun kabisat
Februari memiliki 29 hari setiap 4 (empat) tahun sekali, pada tahun yang disebut tahun kabisat. Penambahan satu hari ini bertujuan untuk menjaga kalender tetap sinkron dengan revolusi bumi mengelilingi matahari. Tahun kabisat terjadi pada tahun-tahun yang habis dibagi 4, kecuali untuk tahun yang habis dibagi 100 tetapi tidak habis dibagi 400 (contohnya, tahun 1900 bukan tahun kabisat, tetapi 2000 adalah tahun kabisat).
5. Arti nama Februari
Nama Februari berasal dari kata Latin ‘Februa’, yang berarti ‘pemurnian’. Kata ini merujuk pada festival Romawi kuno Februa, yang merupakan ritual pembersihan dan penebusan dosa yang dilakukan pada pertengahan bulan. Tradisi ini bertujuan untuk menyucikan diri sebelum memasuki tahun baru Romawi.
6. Hari Valentine dan asal-usulnya
Hari Valentine dirayakan pada tanggal 14 Februari setiap tahunnya yang dirayakan di berbagai negara sebagai hari kasih sayang. Hari ini dikaitkan dengan Santo Valentinus, seorang martir Kristen yang dihukum mati pada abad ke-3 oleh Kaisar Romawi, Claudius II. Ada beberapa legenda tentang asal-usul Valentine, salah satunya adalah bahwa Valentinus menikahkan pasangan secara diam-diam setelah Claudius II melarang pernikahan bagi prajurit.
7. Bulan yang unik dalam sejarah
Februari adalah bulan di mana beberapa peristiwa besar terjadi, seperti: penemuan elemen Helium, dimana Ilmuwan Pierre Janssen pertama kali mengamati bukti helium pada matahari pada Februari 1868. Selain itu Februari merupakan hari Kemerdekaan beberapa negara, di antaranya Sri Lanka yang merayakan kemerdekaannya dari Inggris pada 4 Februari 1948.
Sementara itu, berdasarkan catatan ada sejumlah hari penting nasional dan internasional yang terjadi di Februari 2025. Di antaranya adalah:
- 2 Februari: Hari Lahan Basah Sedunia
- 4 Februari: Hari Kanker Dunia
- 9 Februari: Hari Pers Nasional
- 14 Februari: Hari Peringatan Pemberontakan Pembela Tanah Air (PETA)
- 15 Februari: Hari Kanker Anak-anak Sedunia
- 20 Februari: Hari Keadilan Sosial Sedunia
- 21 Februari: Hari Bahasa Ibu Internasional
- 28 Februari: Hari Gizi Nasional Indonesia
Selain itu, bulan Februari berkaitan dengan perkiraan awal Ramadan 2025. Berdasarkan kalender Hijriah yang dirilis oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, awal Ramadan 1446 H diperkirakan jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025.
Dengan demikian, persiapan menyambut bulan suci Ramadan biasanya dimulai pada akhir Februari. Namun, penetapan resmi tanggal 1 Ramadan akan ditentukan melalui sidang isbat oleh pemerintah.
Februari mungkin bulan terpendek dalam setahun, tetapi memiliki banyak hal unik yang membedakannya dari bulan lainnya. Dari asal-usulnya di zaman Romawi hingga fenomena tahun kabisat, bulan ini memiliki sejarah panjang dan kaya akan peringatan penting yang terus berlanjut hingga sekarang.
Hal itu menjadi bukti bahwa Februari memiliki catatan sejarah serta fakta menarik yang menambah keunikan tersendiri.