1446
1446

Merayakan Kebersamaan, Menguatkan Ekonomi

Ilustrasi UMKM. Foto: Kemenkeu

Oleh: Deni Gunawan*

Saya ingin memulai tulisan ini dengan sebuah disclaimer. Meskipun Lebaran masih kurang lebih 27 hari lagi menurut jadwal di kalender. Saya rasa berbicara tentang ini penting dilakukan sekarang, di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi banyak orang, termasuk mungkin juga kita.

Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan bait lirik lagu ini, “Baju Baru Alhamdulillah. Tuk dipakai di Hari Raya.” Lirik yang sering kita dengar sejak kecil ini memang menggambarkan kenyataan. Selain ketupat dan silaturahmi, lebaran memang identik dengan tradisi membeli baju baru.

Sebagian orang menganggap membeli baju baru saat Lebaran sebagai perilaku konsumtif. Namun, jika dilihat lebih jauh, tradisi ini justru menciptakan siklus ekonomi yang saling menghidupi—antara konsumen, pedagang, dan produsen. Dengan begitu, lebih banyak orang bisa merayakan lebaran karena roda ekonomi terus berputar.

Lebih jauh, pertanyaan yang muncul pernahkah kita melihat “tradisi beli baju baru lebaran” sebagai peluang untuk mendukung ekonomi bangsa?

Mendukung Produk Lokal

Beberapa waktu lalu, saya membaca unggahan menarik dari Fransiscus Go di Facebook. Sebagai seorang pengusaha, pemerhati ekonomi, dan tokoh pemberdayaan masyarakat, ia mengusulkan agar lirik lagu Baju Baru Alhamdulillah yang biasa terdengar menjelang lebaran diubah menjadi “Berbaju Baru di Hari Lebaran, Aku Cinta Produk Indonesia.”

Ide tersebut menarik perhatian saya. Saat itu juga, saya berpikir, “Kenapa tidak?” Bukankah momen Lebaran adalah waktu yang tepat untuk mulai mendukung produk lokal dan memberi dampak positif bagi perekonomian kita?

Sebagai seorang konsumen, saya sering memperhatikan bagaimana dinamika ekonomi lokal berperan penting dalam kehidupan kita. Lebaran, yang identik dengan belanja baju baru, bisa menjadi titik balik untuk mencintai produk lokal.

Tidak sekadar kata-kata, perubahan lirik lagu tersebut adalah sebuah seruan untuk mendukung para pelaku UMKM. Ketika kita membeli produk lokal, kita tidak hanya membeli barang, tetapi kita turut berkontribusi langsung pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dan memberdayakan pelaku usaha kecil yang sudah berjuang keras.

Saya pribadi mulai menerapkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari beberapa tahun belakangan. Beberapa pakaian yang saya kenakan saat ini adalah produk lokal, dan setiap kali mengenakannya, saya merasa sangat bangga. Misalnya, sepatu lokal dari Brodo yang tidak hanya nyaman tetapi juga desainnya keren dan kualitasnya luar biasa. Pakaian dari Livehalf dan celana dari Froyemul pun kualitasnya setara dengan merek internasional. Saya merasa percaya diri mengenakan produk-produk buatan anak bangsa.

Selain itu, saya juga membeli kain batik lokal dan memberikannya kepada penjahit lokal untuk dibuat menjadi pakaian. Batik adalah warisan budaya Indonesia yang penuh nilai seni. Dengan cara ini, saya tidak hanya mendapat pakaian berkualitas, tetapi juga “berusaha” membantu UMKM lokal untuk tumbuh.

Lebaran: Saatnya Bersama, Saatnya Berdaya

Mungkin banyak dari kita yang belum sepenuhnya sadar akan pentingnya mendukung produk lokal. Kita sering merasa lebih nyaman membeli produk luar negeri karena kebiasaan atau klaim kualitas. Padahal, produk lokal kita tidak kalah, bahkan sering kali lebih unggul dalam kualitas dan daya tahan.

Pertanyaannya adalah mengapa kita tidak berupaya memberikan kesempatan kepada produk dalam negeri untuk menunjukkan taringnya?

Dengan membeli produk lokal, kita bukan hanya membeli barang berkualitas, tetapi juga memperkuat ekonomi negara. Saya memiliki keyakinan, jika semakin banyak konsumen beralih ke produk lokal, UMKM kita akan berkembang, lapangan pekerjaan terbuka, dan perekonomian kita semakin kokoh.

Tidak hanya itu, bahkan saya percaya, lebaran bisa menjadi momentum perubahan ini. Apa yang kita beli, baik itu pakaian, sepatu, atau aksesoris, semua itu berdampak pada perekonomian kita bersama. Lebaran bisa menjadi titik balik untuk bukan hanya berkumpul dengan keluarga, tetapi juga menunjukkan rasa cinta kita terhadap produk lokal.

Lebaran adalah waktu yang sempurna untuk merayakan semangat kebersamaan, sekaligus berkontribusi pada kemajuan ekonomi bangsa. Semoga semakin banyak orang yang memilih produk Indonesia, sehingga kita bersama-sama mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan mandiri, baik dari segi ekonomi maupun rasa bangga terhadap produk buatan anak bangsa.

Ini mungkin langkah kecil yang bisa kita ambil, tetapi dampaknya sangat besar. Inilah waktunya kita bersama dan berdaya.

*) Direktur Bajaga

51 kali dilihat, 52 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *