Monetisasi Meta AI, Cara Baru Hasilkan Uang Lewat WhatsApp

Meta, perusahaan induk WhatsApp, memperkenalkan berbagai inisiatif untuk memonetisasi platform pesan instannya dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI). Foto: Medium

apakabar.co.id, JAKARTA – Meta, perusahaan induk WhatsApp, telah memperkenalkan berbagai inisiatif untuk memonetisasi platform pesan instannya dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Kemajuan terkini dalam kecerdasan buatan (AI) dan potensinya akan mengubah berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk cara kita menghasilkan uang secara daring. Satu area tertentu yang menarik perhatian adalah integrasi teknologi Meta AI dalam aplikasi perpesanan populer, WhatsApp.

Berikut adalah beberapa cara di mana Meta AI diintegrasikan ke dalam WhatsApp untuk menghasilkan pendapatan:

1. Chatbot AI untuk bisnis

Induk perusahaan Facebook, Meta telah meluncurkan chatbot AI gratis di WhatsApp yang dirancang untuk membantu bisnis dalam berinteraksi dengan pelanggan. Chatbot ini dapat menangani pertanyaan umum, memberikan informasi produk, dan membantu dalam layanan pelanggan, sehingga meningkatkan efisiensi operasional bisnis.

Dikutip dari the wall street journal, Meta berencana mengizinkan bisnis menggunakan chatbot kecerdasan buatan gratis di WhatsApp, sebuah langkah untuk memperkuat upaya perusahaan dalam mengubah aplikasi pengiriman pesan menjadi unit bisnis yang layak.

Chatbot yang menghubungkan pelanggan itu merupakan uji coba awal yang digagas Mark Zuckerberg dengan memasukkan AI ke dalam aplikasi Meta yang pada akhirnya dapat menghasilkan pendapatan. Raksasa media sosial itu telah mengambil pendekatan yang sangat berbeda terhadap teknologi dibandingkan dengan para pesaingnya, dengan memberikan model dan chatbotnya secara gratis.

2. Alat penargetan iklan berbasis AI

Pada Juni 2024, Meta memperkenalkan program penargetan iklan yang didukung AI untuk bisnis di WhatsApp. WhatsApp bisnis memungkinkan mengirim pesan yang ditargetkan kepada pengguna berdasarkan perilaku mereka di Facebook dan Instagram, asalkan para pengguna telah menyetujui penggunaan nomor telepon yang sama di semua platform.

Kepala pemasaran strategis WhatsApp Guilherme Horn mengatakan kepada Reuters bahwa perangkat AI akan memberi peluang bagi bisnis untuk mengoptimalkan pengiriman iklan kepada pengguna yang paling mungkin terlibat.

Pendekatan itu akan membantu bisnis menjangkau audiens yang lebih relevan dan meningkatkan efektivitas pemasaran mereka.

“Ini sangat penting bagi bisnis karena mereka membayar pesan-pesan tersebut,” katanya.

3. Integrasi metode pembayaran digital

Meta juga telah mengintegrasikan metode pembayaran digital seperti PIX di Brasil ke dalam alat pembayaran WhatsApp. Dikutip dari Reuters, langkah itu bertujuan untuk memfasilitasi transaksi yang lebih mudah antara bisnis dan pelanggan, mendorong lebih banyak aktivitas komersial di platform tersebut.

PIX, yang dirancang oleh bank sentral, telah mewakili sekitar 39% transaksi yang dilakukan di Brasil tahun lalu, dan menawarkan layanan yang serupa dengan alat pembayaran WhatsApp, seperti transfer uang antar individu dan pembelian dari perusahaan. WhatsApp juga mulai menawarkan layanan pembayaran dari penyedia pesaing di India tahun lalu.

4. Monetisasi melalui pesan bisnis

Platform WhatsApp Business memungkinkan bisnis membayar untuk berkomunikasi dengan pelanggan melalui pesan. Layanan ini telah menjadi pendorong utama peningkatan pendapatan non-iklan Meta, dengan pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

CEO Meta Mark Zuckerberg menjelaskan kepada investor pada bulan April 2024, AI generatif dapat meningkatkan efisiensi bisnis pengiriman pesan Meta di masa mendatang. Teknologi Meta AI menjadi bisnis besar, termasuk menskalakan pengiriman pesan bisnis, memperkenalkan iklan atau konten berbayar ke dalam interaksi AI, dan memungkinkan orang membayar untuk menggunakan model AI yang lebih besar dan mengakses lebih banyak komputasi.

“Pengguna menghabiskan lebih banyak waktu di pesan langsung (DM) telah mengubah pesan menjadi mesin pencetak uang sehingga menjadi kemenangan besar Meta, yang telah menginvestasikan miliaran dolar dalam kategori ini,” kata Zuckerberg.

Ini akan menjadi kebutuhan bisnis, karena semakin banyak pengguna yang memilih untuk berbagi konten melalui  DM ketimbang di feed dalam aplikasi di Facebook atau Instagram.

“Semakin banyak berbagi akan beralih dari format berbasis feed ke format berbasis pesan,” ungkap Adam Mosseri, Kepala Instagram dalam sebuah wawancara di bulan Juni.

5. Penggunaan AI untuk pembuatan konten

Meta AI di WhatsApp akan dapat digunakan untuk menghasilkan konten yang menarik, seperti gambar, musik, dan tulisan. Hal ini membuka peluang bagi individu dan bisnis untuk menciptakan dan menjual konten yang dihasilkan AI, menciptakan aliran pendapatan baru.

Sebuah akun bernama Money Tent di Medium menuliskan tentang peluang memanfaatkan WhatsApp Meta AI untuk menghasilkan pendapatan pasif. Kombinasi basis pengguna WhatsApp yang luas dan kemampuan AI Meta akan membuka peluang penghasilan.

“Kisah channel Urdu Fairytale yang telah mengumpulkan jutaan penayangan dan pelanggan, dan menghasilkan sekitar 3 lakh hingga 47 lakh per bulan, telah memicu rasa ingin tahu saya,” tulisnya.

Ternyata rahasia di balik kesuksesan mereka adalah memanfaatkan Meta AI untuk menciptakan sumber pendapatan dengan potensi yang tidak terbatas. Misalnya, bagaimana membuat cerita anak-anak yang memikat hingga membuat dan menjual gambar, blog, dan bahkan aplikasi seluler yang didukung AI.

Kehadiran Meta AI di WhatsApp telah menjadi aset yang tak ternilai dalam upaya meraih kebebasan finansial. Money Tent meyakini bahwa dengan memanfaatkan kekuatan teknologi, setiap orang bisa membuka peluang baru dan akan menghasilkan uang secara daring, sekaligus memanfaatkan potensi platform WhatsApp yang sangat besar.

Dengan berbagai inisiatif tersebut, Meta berupaya memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan monetisasi WhatsApp, sembari tetap menjaga privasi dan pengalaman pengguna yang optimal.

459 kali dilihat, 492 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *