Iran: Senjata Nuklir Tidak Manusiawi dan Dilarang Agama

Serangan militer Israel ke Taheran Iran pada Jumat (13/6) menewaskan sejumlah tokoh militer dan Ilmuan senior nuklir Iran. Hal ini menjadi pukulan berat bagi Iran. Foto: Unsplash

apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi menolak tudingan Amerika Serikat yang menilai Iran sedang mengembangkan senjata nuklir.

“Kami menganggap senjata nuklir tidak hanya tidak manusiawi, tetapi juga dilarang secara agama. Kami tidak berpikir bahwa untuk membela diri, kami akan membutuhkan persenjataan nuklir,” kata Araghci seperti dilansir CBS News, Kamis (3/7).

Abbas menilai dengan memiliki senjata nuklir dapat menempatkan negaranya dalam posisinya yang rapuh. Sebab, di internal negaranya juga terdapat pihak lain yang tidak sependapat dengannya.

Baca juga: Diam Sikapi Serangan Israel, Iran Bakal Gugat IAEA

Baca juga: Diserang Israel, PBNU: Iran Punya Hak untuk Membela Diri

Araghchi mengatakan bahwa Teheran saat ini sedang menilai apakah akan mempercayai Washington dan terlibat dalam negosiasi baru dengan pihak AS setelah konflik Iran-Israel dan keterlibatan Washington di dalamnya.

Sebelumnya pada malam tanggal 13 Juni, Israel melancarkan operasi terhadap Iran, menuduhnya melaksanakan program nuklir militer rahasia.

Iran menolak tuduhan tersebut, menanggapi dengan serangannya sendiri. Kedua pihak saling serang selama 12 hari, yang diikuti oleh Amerika Serikat, yang melancarkan serangan satu kali terhadap fasilitas nuklir Iran pada malam tanggal 22 Juni.

Malam berikutnya, Teheran melancarkan serangan rudal terhadap pangkalan AS Al Udeid di Qatar.

2 kali dilihat, 2 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *