[ANALISIS] Lisa Comot Wartono, Arifin Kena Prank Golkar

Lisa Halaby berpasangan dengan Wartono di Pilwali Banjarbaru (foto atas). SK pengusungan Golkar untuk Arifin Noor di Pilwali Banjarmasin tiba-tiba dibatalkan (foto bawah). Foto: Dok

apakabar.co.id, JAKARTA – Kejutan demi kejutan politik terjadi di Kalimantan Selatan. Dari wawali Banjarmasin yang di-prank Golkar, hingga manuver Lisa Halaby menggandeng Wartono.

Dimulai dari Banjarbaru. Duet petahana wali kota-wakil wali kota saat ini resmi pecah kongsi. Secara mengejutkan Wartono hadir di DPP Demokrat, Kamis (16/8).

Menggandeng Lisa Halaby, Wartono resmi menerima dukungan dari partai berlambang Mercy. Itu sekaligus menggenapi dukungan dari PDI-Perjuangan, PKS, dan mayoritas partai pemilik kursi di DPRD Banjarbaru.

Keduanya kini kompak melawan mantan atasanya sendiri, Aditya Mufti Ariffin yang hanya diusung oleh koalisi mini; PKB-PPP.  Manuver Lisa membuktikan figur Wartono masih memiliki nilai jual politik.

“Wartono bisa menjadi vote getter, khususnya bagi etnis perantauan dari Jawa yang signifikan di Banjarbaru,” jelas Pengamat Politik dari Universitas Islam Kalimantan, Uhaib As’ad, Jumat (16/8).

Wartono, kata Uhaib, masih dianggap seksi. Sebab menjadi simbol politik identitas Jawa. Banjarbaru tak ubahnya Barito Kuala dan Tanah laut; arena pertarungan politik identitas.

“Lisa Halaby sudah mengkalkulasi kekuatan figur Wartono sebagai mesin mobilisasi untuk patronase politik,” jelas doktor jebolan Universitas Brawijaya ini.

Sekalipun hanya kembali menjadi wakil, sekali lagi Wartono tak bisa dianggap sebelah mata. Uhaib yakin pendukung fanatiknya masih militan.

“Relasi emosi sesama perantau akan tetap terbangun dalam perebutan politik lokal,” ujarnya.

Lisa adalah mantan ASN. Jabatan terakhirnya hanya kepala sub bagian. Terbilang politisi dadakan, namiun Uhaib melihat sebagai figur yang cerdas.

“Petahana harus menakar kembali kekuatan politiknya, kekuatan dan kelemahan ada di kantong Wartono sebagai bekas pasanan,” jelasnya.

Kejutan juga terjadi di Banjarmasin. Golkar tiba-tiba berubah pikiran. Setelah sebelumnya mengusung Arifin Noor, dukungan kini beralih ke Yuni Abdi Sulaiman. Golkar tentu punya kalkulasi tersendiri. Meski minim jam terbang, namun Yuni adalah putra dari mendiang Sulaiman HB itu.

“Ini semacam saham sejarah. Figur Haji Leman tidak bisa hilang dalam kolektif memori warga Banjarmasin,” jelas Uhaib. “Soal jam terbang, itu hanya masalah waktu,” sambung Uhaib.

Ia pun tak kaget dengan PHP Golkar ke Arifin. “Dunia politik tak bisa dikalkulasi secara eksak, apalagi menyangkut warisan sejarah,” jelasnya.

Haji Iyun pun tak bersyukur. Berkali kali ia ucapkan hamdalah. “Alhamdulillah, Allah melindungi,” ujarnya. “Saya akan melanjutkan perjuangan beliau [ayah] di Golkar.”

Sementara Ariffin Noor hanya tampak pasrah saat dimintai pendapatnya oleh media ini via Whatsapp.

“Kami serahkan kepada mekanisme partai saja. Semoga diberikan keputusan terbaik,” jelas wakil wali kota Banjarmasin ini.

264 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Fahriadi Nur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *