apakabar.co.id, BANDUNG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan siap mengimplementasikan kemandirian daerah dalam penanggulangan bencana. Hal itu diungkapkan Sekretaris BPBD Provinsi Kalimantan Selatan, Iswantoro, usai mengikuti Rakornas Penanggulangan Bencana tahun 2024 di Bandung, Jawa Barat.
Ia menjelaskan pentingnya kemandirian daerah dalam penanggulangan bencana. Karena itu, BPBD Kalsel, selain memprioritaskan dana Belanja Tidak Terduga (BTT), juga mengembangkan kerja sama dana CSR dengan perusahaan-perusahaan yang ada di daerah.
“Kerja sama dana CSR ini sedang getol-getolnya kita lakukan. Harapannya perusahaan-perusahaan ini bisa berkontribusi dalam penanganan dan penanggulangan bencana baik pra, intra dan pascabencana,” papar Iswantoro saat ditemui di Pullman Hotel Bandung, Rabu (24/4).
Iswantoro menuturkan, selain itu, BPBD Kalsel juga melakukan pengembangan teknologi dan inovasi industri kebencanaan seperti penambahan early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini bencana.
“Sejauh ini sudah ada EWS untuk bencana banjir yang dihibahkan ke beberapa kabupaten dan kota di Kalsel, Dan saat kita sedang menjajaki EWS untuk gempa karena saat ini wilayah Kalsel sudah terasa getaran-getaran,” jelasnya.
Selain pengembangan teknologi dan inovasi industri kebencanaan, Iswantoro mengungkapkan, pihaknya juga tetap memprioritaskan dan meningkatkan standar pelayanan minimal (SPM) kebencanaan yang menjadi patokan dalam penanganan dan penanggulangan bencana.
” Untuk kita di Provinsi, SPM kebencanaan ini menjadi patokan, dan Alhamdulillah untuk Kalsel sendiri masuk dalam delapan provinsi yang capaian SPM kebencanaannya bagus. Ini menjadi motivasi kita untuk terus meningkatkannya,” pungkasnya.