apakabar.co.id, SOLO – PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan dan pemberdayaan masyarakat.
Melalui program CSR “Kandang Merah Putih”, CPI menyerahkan bantuan kandang ayam petelur lengkap beserta 600 ekor ayam dan fasilitas pendukung kepada Kelompok Peternak Lemah Asri, Sleman, Rabu (14/5), dan Pusat Pemberdayaan Disabilitas Mitra Sejahtera, Gunungkidul, Kamis (15/5).
Presiden Direktur CPI, Dr (HC) Tjiu Thomas Effendy, meresmikan langsung operasional kandang tersebut, didampingi Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa dan Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Produk Peternakan Kementerian Pertanian, Ali Agus di Nglipar Gunungkidul.
Ia pun menyerahkan bantuan 600 ekor ayam petelur-petelur berikut kandang dan instalasinya.
“Kami berharap bantuan ini bisa menjadi sarana belajar sekaligus pengungkit ekonomi masyarakat, termasuk teman-teman disabilitas,” tambahnya.
Tak hanya hibah kandang dan ayam, CPI juga memberikan pendampingan teknis untuk menjamin keberhasilan program.
Di Gunungkidul, CPI turut menyerahkan Kandang Petelur Modern kepada Fakultas Kedokteran Hewan UGM, sebagai fasilitas pembelajaran mahasiswa sekaligus pusat edukasi peternakan bagi masyarakat.
Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, menyebut program ini sebagai simbol kolaborasi ideal antara dunia industri, pendidikan, dan masyarakat.
“Ini sejalan dengan visi Gunungkidul yang adil, makmur, dan berkeadaban,” katanya.
Sedangkan, Staf Ahli Menteri Pertanian, Prof Dr Ir Ali Agus, mengapresiasi program CPI karena sejalan dengan komitmen pemerintah untuk memberdayakan masyarakat di berbagai sektor guna mendukung ketahanan, termasuk ketahanan pangan.
“Jangan biarkan setiap jengkal tanah pun tidak digunakan untuk pertanian atau peternakan. Ini bagaimana kita bisa mewujudkan ‘integrated farming’ optimalisasi lahan yang disebut lahan Merah Putih,” ucapnya.
Langkah CPI ini mendapat sambutan positif dari Dekan FKH UGM, Prof drh Geguh Budipitojo. Ia menilai bantuan ini akan mendekatkan proses pembelajaran mahasiswa dengan aktivitas industri, khususnya bidang perunggasan.
“Ini akan memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa terkait praktik peternakan modern. Fasilitas ini juga akan bisa dimanfaatkan masyarakat yang ingin belajar tentang peternakan modern,” ungkapnya.