Duka Kalsel, Pesan Amalan Guru Banjar Indah buat Jemaah

Lihatlah di air itu pantulan dari wajah kita. Sebagaimana mengingat diri adalah hamba.

Guru Banjar Indah berpulang setelah sempat menjalani perawatan di RS Sultan Agung Banjarbaru. Foto via RRI

apakabar.co.id, JAKARTA – Kabar duka menyelimuti masyarakat Kalimantan Selatan. Tuan Guru H Saifuddin Zuhri atau yang dikenal dengan Abah Guru Banjar Indah berpulang di usia 71 tahun.

Guru Udin meninggal dunia pada hari ini Minggu 27 Ramadan 1445 H atau 7 April 2024 dalam usia 71 tahun. Mendiang sempat menjalani perawatan di RS Islam Sultan Agung, Banjarbaru.

Sapaan Abah Guru Banjar Indah mengingat majelis ta’lim mendiang yang bernama Majelis Ta’lim Bani Ismail terletak di Jalan Banjar Indah, Pemurus Dalam, Banjarmasin. Banjar Indah bak lautan manusia setiap kali Guru Udin menggelar pengajian.

Pantauan apakabar.co.id pada pukul 13.20 Wita, ribuan jemaah memadati kediaman Abah Guru Banjar Indah tersebut. Semasa hidupnya pimipinan Majelis Taklim Bani Ismail itu kerap mengajarkan ilmu fiqih, tauhid dan tasawuf.

Mengutip dalam jurnal UIN Antasari bahwa Majelis Taklim Bani Ismail didirikan 5 Februari 2009 yang diasuh langsung oleh Guru Udin. Mula-mula majeis ini belum memiliki nama. Baru menginjak 2010 diresmikan dan diberi nama nama Majelis Taklim Bani Ismail.

Guru Abah Indah semasa muda.

Nama itu artinya adalah anak keturunan dari Al-Mukarrom KH. Abdurrahman Ismail, majelis tersebut semula hanya diikuti oleh kalangan terbatas saja. Namun kini jamaah majelis taklim ini sudah mencapai kurang lebih 5000 jemaah laki–laki dan kurang lebih 3000 jemaah perempuan.

Jadwal Majelis Taklim Bani Ismail diadakan setiap malam Jum’at untuk jemaah laki-laki pada Pukul 20.30 – 22.30 Wita. Sedangkan untuk jemaah wanita dijadwalkan pada hari sabtu.

Adapun, kitab yang dikaji yaitu Minhajul Abidin (Kitab Tasawuf) karangan Imam Ghazali, Kifayatul Atqiya’wa Minhajul Ashfiya karangan Sayyid Bakri al-Makki Ibnu Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi, Sirajut Thabilin karangan Syekh Ihsan ibn Dahlan al-Jamfasi al-Kadiri al-Jawi serta kitab Al-anwar al-Muhammadiyyah min al-Mawahib al-laduniyyah.

Amalan Tuan Guru KH. Syaifuddin Zuhri, semasa hidupnya pernah menyampaikan bahwa agar amalan supaya selamat tidak mungkar yaitu sediakan air minum botol.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kabarin Lah! (@kabarinlahh)

Kemudian lihatlah di air itu pantulan dari wajah kita. Sebagaimana mengingat diri adalah hamba, maka amalan ini untuk siapa saja yang kerap cepat marah, dengki dan sebagainya.

“Botol minuman itu ditiupkan setelah membaca Al Fatihah 4, Alam Nasroh dan Shalawat, insyaAllah selamat dari mungkar,” ucap Abah Guru Banjar Indah dalam siaran video.

Salah satu jamaah Abah Guru Banjar Indah, Ridjani HS mengingat masa-masa almarhum kerap mengajarkan tentang akhlaq atau kebaikan-kebaikan kepada manusia.

“Beliau (KH. Syaifuddin Zuhri) mengajarkan kami agar lebih santun dan ramah kepada siapa saja yaitu umatnya Nabi Muhammad SAW. Agar kita tidak kasar, sehingga hati menjadi lembut. Artinya, menjaga perkataan kita,” ungkap Ridjani kepada apakabar.co.id, Minggu (7/4) sore.

Menurut Ridjani, bagaimana menjaga pandangan kepada manusia agar tidak melihatnya hin, “Bahwasanya orang lebih mulia daripada kita,” pungkasnya.

K.H. Syaifuddin Zuhri juga merupakan murid Abah Guru Sekumpul (Almukarram K.H. Zaini Abdul Ghani) serta Guru Bangil (K.H. Muhammad Syarwani Abdan Al-Banjary). Alfatihah..

528 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Fahriadi Nur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *