1446
1446

Fakta Baru! Hubungan Sebenarnya antara Wartawati Juwita dan Prajurit TNI AL

Mendiang Juwita dan kekasihnya. Foto: Detik.com

apakabar.co.id, JAKARTA – Kasus meninggalnya wartawati muda, Juwita, perlahan menguak fakta mengejutkan. Hubungan antara Juwita dan Kelasi Satu TNI AL, Jumran, ternyata jauh dari kisah cinta romantis.

Jumran justru diduga memperkosa Juwita sebelum menunjukkan niat menikahinya.

“Kami menemukan dugaan kuat setelah mengumpulkan bukti dan menggali cerita dari pihak keluarga korban,” ujar Muhammad Pazri, kuasa hukum keluarga Juwita, Jumat (4/4).

Pertemuan mereka bermula pada September 2024 melalui media sosial. Setelah saling mengenal, keduanya bertukar nomor telepon dan intens berkomunikasi.

Sekitar akhir Desember (25–30 Desember), Jumran meminta Juwita memesankan kamar hotel di Banjarbaru, dengan alasan ingin beristirahat usai latihan MMA.

Tanpa curiga, Juwita mengiyakan. Namun, saat bertemu di hotel, Jumran langsung mengunci pintu kamar, memiting Juwita, dan melakukan pelecehan fisik.

Korban sempat merekam kejadian itu dalam video singkat berdurasi lima detik sebagai bukti.

Juwita baru mengungkap kejadian itu kepada kakak iparnya pada akhir Januari 2025, setelah keluarga melihat perubahan emosi dan stres yang dialami Juwita.

Kakak ipar kemudian menghubungi Jumran dari ponsel korban. Pada 27 Januari, Jumran datang ke rumah keluarga korban tanpa banyak bicara, namun memperlihatkan itikad baik.

Tak lama setelah itu, pada 5 Februari, keluarga Jumran melamar secara adat Banjar, meski Jumran tak hadir.

Namun setelah lamaran, komunikasi terputus. Jumran berpindah tugas ke Balikpapan dan tak lagi memberi kabar.

Keluarga sempat mengirimkan rekaman video hotel kepada Jumran, namun sejak 17 Maret, kontak benar-benar hilang.

Hingga pada 22 Maret 2025, Juwita ditemukan tewas di pinggir jalan menuju Desa Kiram, Banjar.

Korban ditemukan dalam kondisi memakai helm, sementara motornya terperosok di semak-semak.

Awalnya diduga kecelakaan, namun ditemukan luka lebam di leher, punggung, dan dagu. Ponsel dan dompet korban hilang, tetapi motor masih berada di lokasi.

Penyelidikan lebih lanjut mengungkap percakapan terakhir antara Juwita dan Jumran dari laptop milik korban.

Termasuk petunjuk arah lokasi pertemuan terakhir mereka. Padahal, mereka sempat merencanakan pernikahan pada Mei 2025.

“Ada unsur kesengajaan dan perencanaan yang cukup matang. Bahkan mobil yang digunakan pelaku diduga kuat menjadi tempat eksekusi korban,” ujar Pazri.

Jumran diduga memesan tiket pesawat dengan identitas palsu dan menghancurkan kartu identitasnya sendiri setelah kejadian.

Hilangnya barang-barang pribadi Juwita juga menambah kuat dugaan adanya motif lain di balik pembunuhan ini.

 

502 kali dilihat, 502 kunjungan hari ini
Editor: Raikhul Amar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *