apakabar.co.id, JAKARTA – Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto mengungkapkan, sebanyak 976 tempat pemungutan suara (TPS) dengan kategori rawan. Sementara 21 TPS lainnya masuk kategori sangat rawan.
“TPS kurang rawan ada 64.333 TPS. TPS rawan 976 TPS dan TPS sangat rawan 21 TPS,” ungkap Karyoto usai Apel Pergeseran Pasukan Pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Monas, Jakarta, Selasa (13/2).
Terkait pengamanan TPS, pihaknya bakal membedakan jumlah aparat yang berjaga. Jumlah tersebut ditentukan bergantung tingkat kerawanannya.
“Yang dikatakan rawan, satu TPS itu dua polisi. Biasanya ada yang satu polisi, dua polisi, sekian TPS. Itu yang aman. Kalau yang rawan dua polisi, satu TPS,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, penentuan kategori rawan bergantung pada dua aspek, yakni geografis dan sosial demografis.
TPS yang rawan secara geografis, kata dia, adalah yang lokasinya jauh dari jangkauan seperti Kepulauan Seribu dan tempat pengeboran minyak.
“Di situ karyawan banyak, dia tidak ke mana-mana proses produksi tidak berhenti sehingga TPS-nya dibawa ke situ. Itu termasuk yang sangat rawan. Rawannya kalau anginnya kencang mungkin ada gangguan-gangguan,” jelasnya.
Sekadar informasi, untuk pengamanan Pilpres 2024, pihaknya mengerahkan 7.706 personel yang terdiri dari 6.506 anggota Polri dan 1.200 TNI.
Pada kesempatan yang sama, Karyoto menyebut situasi menjelang Pilpres 2024 relatif aman. Ia mengklaim angka kriminalitas menurun secara signifikan.
“Kalau tadi malam saya keliling tiga malam berturut turut kayak lebaran, sepi. Berarti mungkin pencurinya pada nyoblos,” katanya.
Ia mengaku belum mendapat laporan tawuran remaja menjelang pencoblosan. Meski begitu ia mengaku tidak akan mengendorkan patroli usai pemilu.
