1446
1446

Konsep Partai Perorangan, Siapa Paling Diuntungkan?

Ilustrasi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Perorangan. Foto: Dok. PSI Perorangan

apakabar.co.id, JAKARTA – Pengamat Politik Agung Baskoro menilai konsep perorangan akan menguntungkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan mantan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.

Agung menerangkan dari perspektif PSI, konsep partai perorangan akan membawa keuntungan politik bila Jokowi bergabung dala partai tersebut. Pernyataan tersebut seiring dengan keinginan Jokowi membangun partai super tbk.

“Saling melengkapi, dan saling menguntungkan,” kata Direktur Eksekutif Trias Politika tersebut dala keterangannya di Jakarta, Selasa (11/3).

Baca juga: Kualitas BBM RI Rendah Jadi Biang Kerok Polusi Udara

Basis pemilih Jokowi yang kuat dan solid, kata Agung, dapat menjadi modal besar bagi PSI untuk menembus parlemen pada Pemilu 2029 mendatang. Sebab, selama ini PSI memiliki basis politik yang berkembang. Karena itu, diperlukan figur sentral.

“Kehadiran Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, atau Bobby Nasution, (memungkinkan, red.) PSI bisa lebih mudah mengidentifikasi diri sebagai partai yang punya sosok kuat. Ini bisa menguntungkan mereka saat Pileg dan Pilkada,” katanya.

Sementara itu, konsep partai perorangan PSI dinilai akan menguntungkan bagi Jokowi yang saat ini dinilai butuh kendaraan politik. Baik atas nama pribadi maupun untuk kepentingan politik jangka panjang.

Baca juga: Jaga Kualitas MinyaKita, Produsen Perlu Diaudit

Selain itu, konsep partai perorangan PSI sejalan dengan konsep partai super tbk yang ingin diwujudkan oleh Jokowi. Terlebih, kata dia, konsep partai super tbk memungkinkan partai dapat beroperasi layaknya perusahaan dengan kepemimpinan kolektif.

“Suka atau tidak, partai politik sering kali bergantung pada figur. Sebelum sekarang, Partai Demokrat sangat bergantung pada SBY, begitu juga PDIP dengan Megawati. Namun, seiring waktu, partai-partai ini bisa berdiri sendiri, begitu juga dengan PSI nantinya,” pungkasnya.

9 kali dilihat, 9 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *