apakabar.co.id, JAKARTA – Langkah penting dalam merawat sejarah kembali diambil Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur.
Melalui kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), Kukar mulai mendigitalisasi puluhan naskah kuno peninggalan kerajaan dan masyarakat adat yang selama ini tersimpan di Museum Mulawarman, Tenggarong.
Langkah ini dinilai penting untuk menyelamatkan warisan budaya yang terancam rusak dan hilang, sekaligus memperkuat jati diri masyarakat melalui sejarah yang bisa diakses lintas generasi.
Sebanyak 74 koleksi naskah kuno berhasil didigitalisasi, terdiri atas naskah dari Museum Mulawarman, serta koleksi milik Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dan masyarakat.
Naskah tersebut mencakup berbagai tema, mulai dari silsilah kerajaan, hukum adat, hingga karya sastra lokal yang ditulis dalam aksara Arab Melayu dan Jawi.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kukar, H Sugianto, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pelestarian manuskrip yang rentan terhadap kerusakan akibat usia dan kondisi penyimpanan.
“Digitalisasi ini penting agar isi naskah tetap bisa diakses tanpa merusak fisik aslinya. Ini juga menjadi bekal edukasi sejarah bagi generasi muda,” ujar Sugianto.
Tim dari UGM juga melakukan konservasi ringan terhadap naskah yang rusak, serta memberikan pelatihan kepada petugas museum dan pengelola arsip tentang perawatan dokumen kuno.
Ketua tim filologi UGM, Dr Muhammad Irfanuddin, menjelaskan bahwa beberapa naskah yang didigitalisasi tergolong langka, bahkan belum pernah diteliti secara akademik.
Ia menyebut salah satunya berjudul Syair Perang Banjar, yang memiliki nilai penting dalam sejarah perlawanan di Kalimantan.
“Naskah-naskah ini sangat berharga. Tidak hanya sebagai catatan sejarah lokal, tapi juga warisan pengetahuan Nusantara yang perlu kita rawat bersama,” kata Irfanuddin.
Ia menambahkan, setelah proses digitalisasi, salinan dalam bentuk digital akan disimpan di server UGM dan Pemerintah Kukar, sehingga bisa diakses lebih luas oleh peneliti, pelajar, dan masyarakat umum.
Proyek ini akan berlanjut dengan inventarisasi dan digitalisasi naskah-naskah lain yang tersebar di berbagai kampung adat dan rumah pribadi di wilayah Kukar.