apakabar.co.id, JAKARTA – Jenazah mantan Gubernur Maluku Utara (Malut), Abdul Gani Kasuba (AGK) dimakamkan di kampung halamannya di Desa Bibinoi, Kecamatan Bacan Timur Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), pada Sabtu (15/3).
“Jenazah AGK dibawa pada hari Sabtu sekitar pukul 9.00 WIT bertolak dari Ternate menuju ke Bibinoi, Halsel. Prosesi pemakaman di kampung halaman merupakan wasiat dari almarhum,” ujar Thoriq Kasuba, putra mendiang AGK, di Ternate, Jumat (14/3).
Menurut Thoriq, sebelum meninggal dunia, almarhum AGK telah menyampaikan wasiat agar dirinya dimakamkan di kampung halamannya di Desa Bibinoi.
Sebagai perwakilan keluarga, Thoriq juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Maluku Utara atas kesalahan yang mungkin telah dilakukan oleh almarhum selama memimpin sebagai gubernur selama dua periode.
Jenazah almarhum berada di Kelurahan Tanah, Kota Ternate, setelah dipindahkan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Chasan Boesoerie Ternate. AGK menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat (14/3) malam sekitar pukul 19.54 WIT di rumah sakit tersebut.
Sejumlah kerabat dan pejabat Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut) tampak hadir melayat untuk memberikan penghormatan terakhir kepada AGK. Di antara mereka, terlihat juga tokoh agama Habib Abubakar Hasan Alatas yang turut berbelasungkawa.
AGK meninggal dunia setelah hampir dua bulan menjalani perawatan intensif di RSUD dr. Chasan Boesoerie Ternate akibat penyakit yang dideritanya.
Penasehat hukum AGK, Hairun Rizal, mengungkapkan bahwa kondisi kesehatan AGK terus menurun sejak dipindahkan dari ruang paviliun ke ruang ICU RSUD dr. Chasan Boesoerie Ternate.
“Kondisi AGK memang kritis. Sudah seminggu dipindahkan dari ruang paviliun ke ruang ICU. Beliau membutuhkan perawatan yang sangat intensif sebelum akhirnya meninggal dunia,” jelas Hairun Rizal.
Selama masa perawatan, AGK hanya bisa terbaring di tempat tidur dan sudah tidak mampu melakukan aktivitas secara mandiri.
Meskipun AGK pernah terjerat kasus suap dan gratifikasi di Pemprov Malut, banyak masyarakat yang tetap menghormati sosoknya sebagai pemimpin yang telah berkontribusi besar bagi pembangunan Maluku Utara.
Prosesi pemakaman di kampung halaman diharapkan menjadi penghormatan terakhir yang sesuai dengan keinginan almarhum dan memberikan ketenangan bagi keluarga serta para pendukungnya.