Maruarar Sirait Luncurkan Sayembara Rp 8 Miliar untuk Tangkap Harun Masiku

Menteri Pemukiman dan Kawasan (PKP) Maruarar Sirait. Foto: apakabar.co.id/Andrew Tito

apakabar.co.id, JAKARTA — Politikus Partai Gerindra, Maruarar Sirait meluncurkan sayembara dengan hadiah Rp 8 miliar untuk siapa saja yang memberikan informasi terkait Harun Masiku, buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pria yang biasa disapa Ara ini menegaskan bahwa bangsa ini tidak boleh kalah dari para koruptor seperti Masiku, yang terlibat dalam kasus suap terkait pergantian antarwaktu anggota DPR.

“Saya sebagai warga negara tidak akan tinggal diam jika bangsa ini harus kalah oleh koruptor seperti Harun Masiku,” tegas Maruarar Sirait saat ditemui di Rusunawa Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Sabtu (30/11).

Ara menambahkan bahwa ia merasa tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa negara ini bisa terbebas dari praktik-praktik yang merugikan dan mencederai hukum.

Menurut Ara, Harun Masiku bukanlah sekadar buronan biasa, melainkan seseorang yang menyimpan informasi dan rahasia besar yang bisa melibatkan banyak pihak berpengaruh.

Karena itu, penangkapan Masiku menjadi penting bukan hanya untuk mengungkap kasusnya, tetapi juga untuk membuka tabir lebih jauh mengenai jaringan dan pihak-pihak yang mungkin terlibat dalam korupsi besar ini.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) ini menekankan bahwa peran serta masyarakat sangat krusial dalam pemberantasan korupsi, dan tidak bisa hanya mengandalkan lembaga penegak hukum semata.

“Sudah waktunya rakyat terlibat. Mereka harus membuka mata dan telinga untuk mendukung penegakan hukum. Dengan berkat yang Tuhan berikan kepada saya, saya tidak akan tinggal diam melihat bangsa ini kalah oleh koruptor seperti Harun Masiku. Negara ini harus menang,” ujar Ara dengan penuh keyakinan.

Ara mengungkapkan bahwa dirinya mendapat dukungan penuh dari KPK serta beberapa anggota DPR RI setelah pengumuman sayembara tersebut.

Ini menunjukkan bahwa inisiatifnya mendapat perhatian serius, tidak hanya dari kalangan masyarakat, tetapi juga dari para pejabat yang berkomitmen untuk memberantas korupsi di Indonesia.

Sebelumnya, Ara memutuskan untuk menawarkan hadiah sebesar Rp 8 miliar yang berasal dari dana pribadinya untuk siapa saja yang berhasil memberikan informasi yang dapat menuntun pada penangkapan Harun Masiku.

Dengan langkah ini, Ara berharap dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk tidak hanya menjadi penonton dalam proses pemberantasan korupsi, tetapi juga terlibat langsung dalam menjaga integritas negara.

Ara menegaskan bahwa partisipasi publik sangat penting untuk memastikan bahwa tidak ada individu yang kebal hukum di Indonesia.

“Kita ingin memastikan bahwa tidak ada yang kebal hukum di negara ini. Masa seorang tersangka yang sudah bertahun-tahun bisa bebas berkeliaran tanpa ada kejelasan?” katanya dengan nada kesal saat ditemui di Stasiun Manggarai.

Ara juga menambahkan bahwa ia merasa sangat perlu untuk mengungkap kembali kasus Harun Masiku, mengingat sudah bertahun-tahun lamanya tidak ada perkembangan signifikan dalam kasus tersebut.

Hal ini menjadi alasan utama bagi Ara untuk berinisiatif mengadakan sayembara dengan harapan dapat mempercepat penuntasan kasus yang melibatkan mantan kader PDI-P ini.

Untuk diketahui, Harun Masiku adalah seorang politisi yang terlibat dalam kasus dugaan suap terhadap mantan Komisioner KPU Wahyu Setiawan terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024.

Dalam kasus ini, Harun Masiku diduga memberikan suap sebesar Rp 1,5 miliar kepada Wahyu Setiawan, sebagian dana tersebut bahkan dikabarkan disiapkan untuk diberikan kepada komisioner KPU lainnya agar KPU dapat menetapkan Harun sebagai anggota DPR RI.

Harun Masiku terlibat dalam upaya menggantikan posisi Nazarudin Kiemas yang meninggal dunia dalam Pemilu Legislatif 2019.

Namun, meskipun berada di posisi keenam dalam daftar caleg, Harun berusaha merebut kursi tersebut, meskipun kursi seharusnya diberikan kepada calon legislatif dengan suara terbanyak kedua, yaitu Riezky Aprilia. PDI-P sendiri mengklaim bahwa proses penunjukan Harun sebagai pengganti Nazarudin sudah sesuai dengan mekanisme pergantian antarwaktu yang berlaku.

Namun, hingga kini, Harun Masiku tetap menjadi buronan yang sangat dinantikan keberhasilannya untuk ditangkap dan diadili.

Dengan adanya sayembara ini, Maruarar Sirait berharap bisa mempercepat proses penegakan hukum, sehingga kasus ini tidak berlarut-larut tanpa kejelasan.

12 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Raikhul Amar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *