Mencuci Pesawat Tempur F-16 Secara Manual, Metode Efektif yang Teruji

Dokumentasi -Petugas bea cukai memeriksa pesawat tempur F-16 di Shelter Skuadron Udara 3 sesaat setelah mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Iswahjudi, Magetan, Jatim, Senin (20/3). Dua unit pesawat tempur F-16 C/D bagian dari 24 pesawat tempur hibah dari Amerika Serikat yang rencananya akan melengkapi Skuadron Udara 3 Lanud Iswahjudi dan Skuadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru, tiba di Lanud Iswahjudi. Dari 24 pesawat, 16 unit di antaranya sudah dikirim secara bertahap. Foto: ANTARA

apakabar.co.id, JAKARTA – Baru-baru ini, jagat media sosial diramaikan oleh video yang membandingkan metode pencucian pesawat tempur F-16 antara prajurit TNI Angkatan Udara (TNI AU) dengan negara lain.

Dalam video tersebut, terlihat personel TNI AU mencuci pesawat secara manual, seperti mencuci mobil, menggunakan sabun dan kain lap. Sementara itu, negara lain menggunakan mesin pencuci otomatis untuk membersihkan pesawat sejenis.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsma TNI Ardi Syahri, menjelaskan bahwa metode pencucian manual yang diterapkan oleh personel TNI AU merupakan hal yang lumrah dan umum dilakukan di berbagai negara pemilik F-16.

Menurut Ardi, metode ini dipilih bukan tanpa alasan, melainkan karena memiliki keunggulan tersendiri yang bermanfaat bagi pemeliharaan pesawat tempur.

Salah satu keunggulan utama dari pencucian manual adalah memungkinkan teknisi untuk melakukan inspeksi lebih detail terhadap kondisi pesawat. Selama proses pencucian, teknisi dapat memeriksa setiap bagian pesawat dengan cermat, memastikan tidak ada kotoran yang menumpuk di area-area penting.

Hal ini juga membantu mendeteksi potensi kerusakan lebih awal, sehingga dapat segera ditangani sebelum menjadi masalah serius. “Dengan pencucian manual, teknisi pesawat tempur dapat melakukan inspeksi lebih detail terhadap kondisi pesawat, memastikan tidak ada kotoran yang menumpuk di bagian-bagian penting, serta mendeteksi potensi kerusakan lebih awal,” jelas Ardi, Jumat (21/2).

Lebih lanjut, Ardi menegaskan bahwa metode pencucian manual ini telah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh TNI AU. Karenanya, pesawat yang dicuci secara manual tetap dapat berfungsi dengan optimal setelah proses pencucian selesai.

Prosedur perawatan pesawat

Metode pencucian manual yang diterapkan oleh TNI AU bukanlah prosedur yang dilakukan secara sembarangan. Menurut Ardi, proses ini merupakan bagian dari prosedur perawatan yang telah teruji dan diterapkan secara profesional oleh teknisi pesawat tempur yang berpengalaman.

“Metode yang digunakan TNI AU adalah bagian dari prosedur perawatan yang telah teruji dan diterapkan secara profesional oleh para teknisi-teknisi pesawat tempur TNI AU yang berpengalaman,” tambah Ardi.

Dalam video yang beredar, terlihat satu pesawat jet F-16 dicuci oleh beberapa orang secara bersamaan. Mereka membersihkan berbagai bagian pesawat dengan sabun dan kain, memastikan setiap sudut pesawat bebas dari kotoran. Meski terlihat sederhana, metode ini sebenarnya memerlukan keahlian dan ketelitian agar pesawat tetap dalam kondisi prima.

Respons warganet

Perbedaan metode pencucian ini sempat menarik perhatian warganet di berbagai platform media sosial. Beberapa pengguna media sosial mempertanyakan mengapa TNI AU masih menggunakan metode manual dibandingkan teknologi mesin pencuci otomatis yang terlihat lebih modern dan efisien.

Namun, setelah penjelasan dari Kadispenau, banyak pihak yang menyadari bahwa metode manual bukanlah tanda ketertinggalan teknologi, melainkan pilihan yang didasarkan pada kebutuhan pemeliharaan pesawat secara menyeluruh. Inspeksi detail yang dilakukan selama proses pencucian manual memberikan keuntungan yang tidak dapat diperoleh dengan metode otomatis.

Sebagai penutup, Ardi memastikan bahwa TNI AU selalu mengutamakan standar keselamatan dan pemeliharaan pesawat yang optimal. Pencucian manual yang diterapkan adalah bagian dari upaya menjaga kesiapan operasional pesawat tempur, memastikan setiap F-16 yang digunakan TNI AU tetap dalam kondisi terbaik untuk melaksanakan tugas-tugas pertahanan udara.

Dengan penjelasan ini, diharapkan masyarakat, kata Ardi, dapat memahami bahwa metode pencucian manual bukan sekadar tradisi, melainkan langkah strategis dalam pemeliharaan pesawat tempur yang telah terbukti efektif dan aman.

463 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *