apakabar.co.id, PARINGIN – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Balangan berpotensi diwarnai oleh calon tunggal yang melawan kotak kosong. Hingga saat ini, hanya pasangan petahana, Abdul Hadi-Akhmad Fauzi, yang telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Balangan, sementara partai lainnya belum mengusung pasangan calon (paslon).
Duet Abdul Hadi-Akhmad Fauzi diusung oleh koalisi besar yang terdiri dari PPP, Nasdem, Golkar, PKS, Gerindra, PAN, dan Demokrat, serta dua partai non-parlemen, yaitu Partai Ummat dan Gelora. Meskipun masa pendaftaran telah diperpanjang hingga 4 September 2024, belum ada paslon lain yang muncul.
Sementara itu, PDI Perjuangan dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang memiliki kursi di parlemen, masih belum menentukan sikap konkret. Mereka sebenarnya memiliki peluang untuk mengusung paslon jika berkoalisi.
Ketua DPC PKB Balangan, Mawardi, memberikan isyarat bahwa dukungan kemungkinan besar akan diarahkan kepada petahana, Abdul Hadi. Namun, hingga kini, proses pemberkasan dukungan belum dilakukan. “Saat ini arahnya masih ke Pak Abdul Hadi,” ujar Mawardi saat dikonfirmasi oleh apakabar pada Senin (2/9) siang.
Di sisi lain, PDIP memilih untuk wait and see dalam menentukan langkah politiknya. Sekretaris DPC PDIP Balangan, Anshari, menyatakan bahwa partainya masih menunggu perkembangan lebih lanjut sebelum mengambil keputusan. “Kita tunggu saja,” kata Anshari.
Keraguan PDIP ini diduga terkait dengan kekosongan kursi wakil bupati yang belum diisi oleh Abdul Hadi, setelah kader PDIP, Supiani, yang menjabat wabup meninggal dunia.
Sekretaris PDIP Kalsel, Berry Nahdian Furqon, menjelaskan bahwa polemik terkait Putusan MK Nomor 60 membuka peluang terjadinya perubahan konstelasi politik dalam Pilkada.
“Kami di PDI Perjuangan Kalsel akan mereview dan memetakan ulang kandidasi Pilkada, termasuk di Balangan. Koalisi yang sudah sepakat tidak akan diutak-atik, tapi bagi yang belum, kami akan kalkulasi ulang,” jelas Berry.
