apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menilai Badan Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) melihat potensi yang luar biasa dari program makan bergizi gratis (MBG) yang digagas Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu disampaikan Mentan usai Direktur Jenderal FAO Qu Dongyu menyerahkan penghargaan tertinggi bidang pangan kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (30/8).
“Beliau melihat potensi Indonesia luar biasa, itu yang dilihat. Beliau katakan Insyaallah ke depan ini bisa lebih baik daripada sekarang. Itu yang disampaikan FAO,” ujar Mentan saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (30/8).
Saat ditanya lebih lanjut soal program makan bergizi gratis dengan FAO, Mentan Amran mengungkapkan, pembahasan tersebut sudah dilakukan secara tersirat.
Wujudkan Swasembada Pangan, Mentan Siap Kembangkan Padi IPB 9G
Oleh karena itu, Amran fokus untuk mendorong pertanian pangan, baik tanaman hortikultura, perkebunan, peternakan, hingga perikanan untuk menyukseskan program makan bergizi gratis.
Di sisi lain, Mentan membeberkan FAO tidak memberikan catatan khusus untuk progam makan bergizi gratis yang akan dijalankan di pemerintahan selanjutnya.
“Alhamdulilah, enggak (ada catatan),” kata Amran.
Dalam kesempatan sebelumnya, Mentan memastikan Kementerian Pertanian siap memberikan dukungan penuh terhadap program makan bergizi gratis yang direncanakan oleh pemerintahan baru 2024-2029.
Hadapi El Nino, Mentan: Pemerintah Gencarkan Pompanisasi
Menurut Amran, dukungan itu mencakup upaya peningkatan produksi daging dan kerja sama dengan pengusaha besar untuk proses hilirisasi.
“Persiapan itu di antaranya meningkatkan produksi daging maupun proses hilirisasi yang dikerjasamakan dengan para pengusaha besar,” terangnya.
Menurut Amran, keterlibatan pengusaha juga sangat penting untuk mempercepat pelaksanaan program yang akan dijalankan presiden terpilih.
Meskipun begitu, ia berharap adanya penambahan anggaran bagi Kementerian Pertanian sebesar Rp68 triliun.