News  

Pupuk Kaltim Dorong NZE 2060 Lewat Program ESG

Kantor PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim). Foto: istimewa

apakabar.co.id, JAKARTA – PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berkomitmen mengejar Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Hal tersebut dilakukan dengan memperkuat prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG) secara menyeluruh dalam setiap lini operasi dan strategi bisnisnya.

Senior Vice President Pengembangan & Portofolio Bisnis, Propan Weber Suhardiyatno, mengatakan bahwa Pupuk Kaltim tak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.

“Keberhasilan itu tidak bisa hanya diukur dari sisi bisnis, tapi juga dari manfaat sosial dan lingkungan yang kami hadirkan,” tegasnya.

Langkah konkret yang sudah dijalankan adalah proyek co-firing coal dengan biomassa di pembangkit uap milik perusahaan.

Dengan pengurangan 5% batubara, perusahaan memperkirakan bisa mengurangi 59.000 ton CO2 per tahun pada 2030.

Pabrik PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim). Foto: istimewa

Tak berhenti di situ, Pupuk Kaltim juga membangun pabrik soda ash berkonsep ekonomi sirkular yang dapat menyerap 174.000 ton CO2 setiap tahunnya.

Revamping pabrik ammonia pun dilakukan agar efisiensi energi meningkat dan emisi turun 110.000 ton CO2 di 2030.

Selain itu, Pupuk Kaltim telah mulai menggunakan PLTS atap dan kendaraan listrik operasional, yang masing-masing ditargetkan bisa mengurangi emisi hingga 900 ton dan 110 ton CO2.

“Kami memiliki roadmap dekarbonisasi yang jelas. Targetnya, pengurangan emisi 32% pada 2030. Ini menjadi pijakan menuju nol emisi di tahun 2060,” ujar Propan.

Komitmen terhadap ESG tak hanya menyentuh lingkungan, tetapi juga aspek sosial.

Lewat program MAKMUR yang diinisiasi Kementerian BUMN dan Pupuk Indonesia, Pupuk Kaltim telah memberdayakan lebih dari 42.000 petani di lebih dari 100 ribu hektar lahan.

Program ini mengintegrasikan ekosistem pertanian dari hulu ke hilir, termasuk pembiayaan, asuransi, dan offtaker.

Sementara itu, inovasi di sisi produk turut mendorong keberlanjutan. Pupuk ramah lingkungan NPK Pelangi Jos dikembangkan agar lebih efisien diserap tanaman dan minim dampak pencemaran tanah.

Uji coba menunjukkan efisiensi pupuk naik 25% dan produktivitas pertanian meningkat 15%.

Berbagai capaian tersebut membuahkan hasil. Pupuk Kaltim mencatat skor ESG Risk Rating 21.9 dari Sustainalytics, menempatkannya di posisi 3 teratas dari 81 perusahaan sektor agrokimia dunia.

Tak hanya itu, penghargaan Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Proper Emas Daerah Kalimantan Timur diraih berturut-turut selama 8 dan 9 tahun terakhir.

Dengan pijakan kuat pada prinsip ESG, Pupuk Kaltim terus melaju untuk menjadi perusahaan industri hijau kelas dunia yang bukan hanya memproduksi pupuk, tetapi juga solusi berkelanjutan bagi masa depan pertanian dan lingkungan.

 

11 kali dilihat, 11 kunjungan hari ini
Editor: Raikhul Amar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *