apakabar.co.id, JAKARTA – Babi hutan yang diperkirakan berjumlah delapan ekor dilaporkan merusak lahan pertanian di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Akibatnya, petani mengalami kerugian puluhan juta rupiah.
Serangan babi hutan tersebut menyasar ke sejumlah tanaman seperti kacang tanah seluas dua petak atau 2.500 meter. Termasuk lahan tanaman umbi jalar dan singkong.
“Semua tanaman palawija dan umbi-umbian rusak dimakan babi hutan,” kata Patma, setor petani Citawang Rangkasbitung Kabupaten Lebak, seperti dilansir Antara, Minggu (10/8).
Baca juga: Hasil Uji Lab, BPJPH: Ada Unsur Babi di Ayam Widuran
Patma mengaku, selama tiga hari terakhir babi hutan berjumlah diperkirakan delapan ekor telah menyerang perkebunan miliknya. Serangan tersebut kemungkinan akibat hilangnya habitat babi butan karena pembangunan Bendungan Karian.
Perkebunan masyarakat yang lokasinya berdekatan dengan Perkebunan Kelapa Sawit PTPN VIII menjadi lahan makanan bagi babi hutan.
“Kami baru kali ini terserang hama babi, karena sejak dulu belum pernah mengalami serangan babi,’ katanya.
Baca juga: Waduh! Ada 9 Pangan Olahan Mengandung Unsur Babi
Begitu juga petani lainya, Jumanah mengatakan serangan babi hutan itu membuat hasil panen tanaman palawija dan ubi jalar dan singkong mengalami penurunan.
Semestinya, tanaman tersebut dipanen, namun mengalami kerusakan akibat serangan gerombolan babi hutan liar. Gerombolan babi liar itu berkeliaran pada dinihari hingga mengancam keselamatan masyarakat.
“Kita melihat gerombolan babi hutan itu merasa kewalahan, karena jumlahnya cukup banyak juga berukuran besar,” katanya.