apakabar.co.id, CIANJUR – AD (12) siswi baru di SMPN 1 Sindangbarang, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diduga menjadi korban perundungan oleh pelajar lainya.
Korban mengalami perundungan saat sedang mengikuti kegiatan fashion show saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Usai mengikuti kegiatan tersebut, AD tiba-tiba dihampiri oleh siswi lainya.
Paman korban yang enggan disebutkan identitasnya menjelaskan, pelaku menghampiri korban dan secara tiba-tiba memukul punggung bagian bawah.
“Tindakan kekerasan yang dialami itu merupakan puncaknya, karena sebelumnya sempat mengalami perlakuan serupa dari pelaku yang sama,” tutur sang paman, Senin (22/7).
Saat pelaku melakukan perundungan, aksi tersebut disaksikan juga oleh siswa lainnya. Bahkan ada siswa yang sempat mengingatkan agar tidak melakukan pemukulan. Hanya saja, pelaku tetap nekat melakukan aksinya tersebut.
“Pelaku sudah diingatkan oleh teman-temannya jangan sampai ada kekerasan fisik, tapi pelaku tetap melakukannya,” terangnya.
Akibat pemukulan tersebut, korban mengalami luka dan mengeluhkan sakit ketika buang air kecil. Tidak berhenti disitu, korban juga mengalami trauma akibat perundungan yang dialaminya.
“Karena trauma kini AD enggan untuk bersekolah, bahkan wajahnya sering murung usai menjadi korban perundungan. Sekarang AD sedang menjalani perawatan di rumah sakit,” ungkap sang paman.
Mengetahui hal tersebut, keluarga mengaku menyesalkan sikap lambat pihak sekolah yang terkesan membiarkan perundungan terjadi. Seharusnya insiden perundungan segera ditindak tegas, karena terjadi saat pelaksanaan MPLS atau masa perkenalan sekolah.
“Pengawasan dari pihak sekolah kemana bisa sampai seperti itu,” ujarnya.
Uniknya, pasca-kejadian, ada pihak yang sempat mengintervensi keluarga agar tidak menyebarkan peristiwa perundungan tersebut. Alasannya, demi nama baik sekolah.
“Bahkan sebelumnya sempat ada intervensi ke keluarga korban untuk tidak melapor kemana-mana,” tutupnya.