Flash, News  

Survei UNS, Kaesang Masuk Tiga Besar Terbaik Calon Wali Kota Solo

Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dengan timnya DPW PSI Jateng siap bertanding sepak bola melawan tim dari Mangkunegara X pada Minggu (21/7) sore di Stadion Sriwedari. Foto: apakabar.co.id/Fernando Fitusia

apakabar.co.id, JAKARTA – Nama Kaesang Pangarep muncul dalam survei popularitas dan elektabilitas calon wali kota Solo yang dilakukan oleh riset grup komunikasi publik sosial dan budaya Fisip UNS.

Dalam survei tersebut para mahasiswa diajak untuk melakukan wawancara langsung menggunakan sistem random sampling dengan total 577 sampel.

Survei ini dilakukan sejak tanggal 13 Agustus hingga 22 Agustus 2024. 

Dari survei itu, didapatkan hasil. Untuk segi popularitas nama Gusti Bhre (Mangkunegara X) menempati urutan pertama dengan jumlah persentase 66,9%. 

Sri Hastjarjo, peneliti dari Fisip UNS saat memberikan keterangan mengenai hasil survei Pilkada Solo 2024, Jumat (23/8). Foto: apakabar.co.id/Fernando Fitusia

Urutan kedua ada Walikota Solo, Teguh Prakosa dengan persentase, 49,5%. Kemudian ada Kaesang Pangarep di urutan ketiga sebesar 33,8%. 

Sedangkan dari segi kandidat terbaik untuk menjadi calon walikota Solo. Kaesang juga menempati urutan ketiga dengan persentase 13 %, sedangkan Teguh di urutan kedua dengan presentase 18,4%. Lalu di urutan pertama tetap Gusti Bhre (Mangkunegara X) dengan persentase 34%. 

Untuk dari segi kandidat yang akan dipilih warga masyarakat Kota Solo. Lagi-lagi Kaesang menempati urutan ketiga dengan persentase sebesar 8,7%. Dengan urutan kedua Teguh Prakosa, sebesar 16,6%. Kemudian yang akan dipilih urutan pertama adalah tetap Gusti Bhre (Mangkunegara X) dengan persentase 31%. 

Menurut Sri Hastjarjo, peneliti, nama Kaesang sendiri muncul karena sebelumnya juga sempat ada wacana majunya Kaesang di pilkada 2024

“Kemarin kami sempat diskusi, Kaesang perlu dimasukkan ga ya.  Kayaknya kan ga akan maju juga dan  tidak ada deklarasi apapun mau maju. Tapi di publik ternyata nama itu masih ada,” ungkap Sri Hastjarjo ditemui Jumat (23/8).

Sri Hastjarjo menilai bahwa sebenarnya publik tidak mengetahui bahwa nama Kaesang tidak akan maju di Solo. 

“Jadikan itu jadi pertanyaan kenapa namanya muncul. Orang tidak pasang baliho tidak ada niat maju jadi walikota kuk namanya masih muncul itu berarti populer,” tandasnya.

26 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Raikhul Amar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *