apakabar.co.id, BANJAR – Syaifullah Tamliha tak anti olahraga. Apalagi sepak bola. Ia bahkan ingin memberi fasilitas lapangan rakyat untuk Kabupaten Banjar.
“Satu lapangan sepak bola tiap kecamatan,” kata calon Bupati Banjar itu, Rabu (9/10).
Lapangan ini bebas dipakai untuk masyarakat Banjar. Ia memastikan tak akan dipungut biaya.
Bagi Tamliha, lapangan sepak bola ini adalah hak rakyat. Tak cuma sekadar sarana berolahraga, tapi sebagai arena refreshing untuk masyarakat mengisi waktu senggang. Juga ruang interaktif.
“Zaman dulu, tiap sore remaja berkumpul di lapangan bola. Main bola bergantian. Yang kalah ganti. Seru,” ceritanya mantan Anggota DPR RI itu.
Keseruan-keseruan itulah yang jarang didapatkan anak-anak dan remaja sekarang. Maka jangan heran jika saat ini mereka hanya mengandalkan smartphone untuk hiburan.
“Sekarang, kalaupun ada, lapangan sepak bola dadakan. Bekas sawah yang kering setelah panen,” tuturnya.
Sekalipun ada opsi olahraga kaki, hanya arena futsal. Atau mini soccer. Itupun berbayar.
Tamliha pesimis dengan ketersediaan sarana-sarana komersil itu. Ia tak yakin bisa memenuhi kebutuhan olahraga dan rekreasi masyarakat.
“Kalau berbayar, orang-orang tertentu saja yang menggunakan. Masyarakat umum lebih memilih membeli kebutuhan dapur. Apalagi kalangan petani,” ungkapnya.
Lagipula, ketersediaan lapangan sepak bola tak cuma bisa digunakan untuk olahraga. Tapi juga aktivitas masyarakat lainnya. Misalnya hajatan, atau tablig akbar. “Dan banyak lagi kegunaannya,” imbuhnya.
1Bagaimana merealisasikannya? Kata Tamliha mudah. Karena Banjar kaya sumber daya. Juga punya banyak lahan kosong tersebar tiap kecamatan. Terutama di luar pusat kabupaten.
“Jadi tidak mustahil membuat lapangan sepak bola rakyat,” pungkasnya.