UTBK SNBT 2025: Ini Alasan Nilaimu Tidak Langsung Diumumkan

Sejumlah peserta mengikuti ujian seleksi di Universitas Negeri Gorontalo (UNG), Kota Gorontalo. Foto: UNG

apakabar.co.id, JAKARTA – Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 menjadi gerbang penting menuju Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia. Tahun ini, beberapa perubahan signifikan diberlakukan, baik dari segi pelaksanaan, struktur soal, hingga metode penilaian.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang terbagi dalam dua gelombang, UTBK tahun ini hanya dilakukan satu kali, mulai 23 April hingga 3 Mei 2025. Setiap hari akan terbagi menjadi dua sesi: pagi dan siang. Langkah ini diambil untuk efisiensi serta pengelolaan peserta yang lebih terstruktur.

Dengan sistem penilaian yang lebih kompleks dan jadwal yang sudah ditentukan, peserta perlu memaksimalkan waktu belajar, mengikuti simulasi online, dan menjaga kondisi fisik serta mental menjelang ujian. UTBK SNBT bukan hanya soal mengerjakan ujian, tapi juga soal strategi dan pemahaman sistemnya. Bekal informasi yang tepat bisa jadi kunci sukses lolos ke PTN impian.

Peserta dapat memilih maksimal empat program studi, baik jenjang sarjana maupun diploma. Kombinasinya pun bisa beragam, asalkan memenuhi syarat minimal satu program diploma jika memilih lebih dari dua vokasi. Ini memberi ruang bagi peserta untuk menyesuaikan pilihan dengan minat dan peluang lolos.

Soal UTBK SNBT 2025 meliputi dua bagian utama: tes potensi skolastik (TPS) terdiri dari 90 soal mencakup penalaran umum, pemahaman bacaan, hingga penguatan kuantitatif. Berikutnya, tes literasi sebanyak 70 soal dengan fokus pada literasi bahasa Indonesia, bahasa Inggris, serta penalaran matematika.

Panitia SNPMB 2025 mengungkapkan bahwa proses koreksi UTBK SNBT memerlukan waktu lebih lama dibandingkan sebelumnya. Salah satu alasannya adalah penggunaan metode Item Response Theory (IRT), yang merupakan sistem pembobotan soal berdasarkan tingkat kesulitan aktualnya.

IRT bekerja dengan menganalisis respons seluruh peserta di setiap sesi. Bila suatu soal dijawab benar oleh mayoritas peserta di satu sesi, maka soal tersebut dianggap mudah dan bobot nilainya lebih rendah. Sebaliknya, soal yang sulit dijawab oleh peserta dari berbagai daerah memiliki nilai lebih tinggi. Artinya, bobot nilai tidak hanya tergantung dari jumlah jawaban benar, tetapi juga tingkat kesulitan soal secara nasional.

Selain itu, setiap sesi memiliki soal yang berbeda. Maka, untuk menjamin keadilan, panitia melakukan penyetaraan nilai antar sesi. Proses ini menuntut ketelitian dan waktu, karena setiap peserta memiliki soal unik yang perlu dinilai secara proporsional. Hal ini dijelaskan langsung oleh Sekretaris SNPMB, Bekti Cahyo Hidayanto, dalam kanal resmi YouTube SNPMB pada Kamis (22/5).

Pengumuman hasil UTBK SNBT dijadwalkan pada hari Rabu, 28 Mei 2025 pukul 15.00 WIB. Peserta dapat mengakses hasilnya melalui situs resmi berikut: https://pengumuman-snbt-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id/.

128 kali dilihat, 185 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *