Warga Jakarta Utara Diimbau Skrining Kesehatan, Cegah Penyebaran TBC

Petugas Suku Dinas Kesehatan Jakut melakukan penilaian terhadap Kampung Siaga TBC di daerah setempat. Foto: Pemkot Jakut

apakabar.co.id, JAKARTA – Pemerintah Kota Jakarta Utara mengimbau masyarakat agar aktif melakukan pemeriksaan kesehatan atau skrining di fasilitas layanan kesehatan di wilayah masing-masing. Langkah itu  diambil sebagai upaya mencegah penyebaran penyakit Tuberkulosis (TBC) paru yang penularannya tergolong cepat.

Wali Kota Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, menegaskan bahwa TBC paru perlu segera ditangani dengan pengobatan yang teratur dan rutin. “Tuberkulosis paru itu cepat sekali penularannya. Jadi harus segera ditangani dan diobati secara rutin,” ujar Ali saat memberikan keterangan di Jakarta pada Jumat (25/4).

Sebagai bentuk nyata dari upaya ini, Pemerintah Kota Jakarta Utara bekerja sama dengan PT PLN Nusantara Power UP Muara Karang meluncurkan program kolaborasi bernama Program Punggawa Nusantara atau Kampung Siaga TB Paru. Program tersebut dilaksanakan di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Menurut Ali, kolaborasi sebagai wujud dari komitmen bersama untuk menangani TBC paru secara menyeluruh dan serentak di wilayah Jakarta Utara. Ia berharap program ini bisa menjadi contoh bagi wilayah lain maupun pihak swasta yang ingin berkontribusi dalam penanganan masalah kesehatan masyarakat.

“Terima kasih kepada PT PLN Nusantara Power UP Muara Karang yang telah berkontribusi melalui program ini, termasuk menyediakan bus skrining bagi warga Kelurahan Pluit,” ujarnya.

Ali menambahkan bahwa kerja sama seperti ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, mereka juga telah berkolaborasi dalam upaya penanganan stunting di wilayah Jakarta Utara.

Senior Manager PT PLN Nusantara Power UP Muara Karang, Kurniawan Dwi Hananto, menyampaikan bahwa Program Punggawa Nusantara merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Dalam pelaksanaannya, selain mengadakan skrining kesehatan, pihaknya juga menyelenggarakan diskusi keluarga mengenai pentingnya kesadaran terhadap bahaya penyakit TBC.

“Kami menyediakan kuota 100 orang dalam program ini. Kami jemput bola dengan menghadirkan bus skrining paru agar warga yang terindikasi TBC bisa segera mendapat penanganan,” ungkap Kurniawan.

Program ini mencakup tiga tahapan penting, yaitu skrining, penanganan, dan pemantauan (monitoring). Melalui skrining, data penderita akan terkumpul, sehingga dapat diberikan program penanganan yang tepat dan berkelanjutan.

Kurniawan juga menekankan pentingnya skrining dalam menjaga kesehatan tidak hanya bagi individu, tetapi juga keluarga. “Dengan skrining, warga bisa menjaga diri sendiri dan keluarganya dari penularan TBC,” terangnya.

Masyarakat Jakarta Utara diharapkan dapat memanfaatkan fasilitas ini dan ikut serta dalam upaya bersama memberantas penyebaran TBC paru, demi lingkungan yang lebih sehat dan aman.

306 kali dilihat, 306 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *